PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Warga yang menjadi korban aksi pencurian kendaraan roda dua terus bertambah. Kali ini menimpa warga jalan Indragiri, Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Tak hanya itu, sepeda motor pembeli di toko bahan bangunan Mekar Jaya Abadi, jalan Gatot Subroto, juga digondol maling.
Saat dikonfirmasi, H Dharmin (52) membenarkan, kalau motor matik Scoopy miliknya, Selasa (14/4/2020) pukul 13.00 WIB lalu, hilang. Sepeda motor yang dibelinya tunai Rp 19,7 juta Desember 2020 lalu digondol pencuri di Rukonya (Rumah dan Toko) di jalan Indragiri. Motor bercat hitam metalik tersebut diparkir di samping rukonya, sisi timur.
Pensiunan pegawai PLN itu, tidak mengetahui jumlah pelakunya. Sebab, saat pelaku melancar aksinya, Dharmin tidak tahu. Kala itu, ia berada di dalam tokonya menggantikan istrinya yang menunaikan salah duhur.
“Ya, tidak kelihatan kaarena terhalang dinding tembok. Saya kira sudah aman, karena motor itu dari luar tidak kelihatan. Tertutup meja jualan,” ujarnya, Kamis (16/4/2020) siang.
Bapak yang hanya tinggal bersama istrinya itu, tidak begitu memperhatikan pelaku yang masuk ke tempat parkir sepeda motornya. Mengingat, siang itu ia melayani pembeli yang lagi banyak atau ramai. Dharmin tahu motornya hilang, setelah keluar lantaran pembelinya sudah meninggalkan tokonya. “Saya keluar, motor sudah tidak ada,” katanya.
Bapak dua anak ini mengaku, kontak sepeda mortonya tidak dibawa alias dibiarkan menempel di sepeda motornya. Bahkan, STNK sepeda motor bernopol N 4802 QH tersebut berada di bawah jok atau sadel.
“Maunya tidak melapor. Karena STNK-nya ikut dibawa pencuri, akhirnya saya melapor. Lapor ke Mapolresta, Rabu siang kemarin,” tambahnya.
Meski sepeda motornya hilang, namun Dharmin aktifitasnya tidak terkendala. Mengingat, usai melapor, ia langsung membeli sepeda motor merk dan warna yang sama di dealer jalan Soekarno-Hatta, barat perempatan brak.
“Biarlah yang hilang, jangan dipikirkan. Ini saya beli lagi. Ya untuk aktifitas kami. Beli kontan Rp 20,5 juta,” pungkasnya.
Sementara itu, informasi sepeda motor pembeli di Toko Mekar Jaya Abadi di Jalan Gatot Subroto, benar adanya. Siane, pemilik toko yang menjual bahan bangunan membenarkan, kalau salah satu pembeli kehilangan sepeda motor matik Scoopy yang diparkir di depan tokonya.
“Ya benar. Korban membeli kuas. Itu pelanggan saya, tapi saya tidak tahu rumahnya,” ujarnya.
Korban siang itu berboncengan dengan temannya untuk membeli kuas. Tak lama berada di dalam toko, tiba tiba ia terkejut dan mengaku, kendaraannya hilang. Menurut Siane, saat itu juga, pelaku langsung melapor ke Polsek Mayangan.
“Memang dari dalam toko tidak kelihatan. Terhalang barang dagangan. Tidak ada yang tahu. Tidak ada juru parkir,” katanya.
Terpisah, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Ambariyadi membantah, kalau maraknya aksi pencurian sepeda motor di wilayahnya, sebagai akibat banyaknya napi yang dibebaskan berkat asimilasi. Menurut analisanya, karena situasi yang mendukung, sehingga pelaku memiliki kesempatan melancarkan aksinya.
“Karena situasi saja. Pemiliknya lengah dan tidak memarkir kendaraannya dengan aman. Pelaku itu akan mencuri, kalau ada kesempatan dan niat,” ujarnya.
Saat ditanya, apakah salah satu penyebab aksi pencurian meningkat karena pengamanan tidak maksimal ? Kapolresta berterus terang, anggotanya fokus pada pencegahan penyebaran virus Corona. Sehingga, tugas pengamanan tidak maksimal. Anggotanya bekerja dari pagi hingga malam untuk urusan Covid-19.
“Mereka capek. Sehingga pengamanan tidak maksimal. Kami mohon masyarakat ikut serta mengamankan barangnya dan lingkungannya. Kami akan menambah personil pengamanan. Terutama di titik rawan pencurian,” pungkasnya.