Peristiwa

Tersengat Listrik Saat Naik Gardu Travo, Pria di Kota Probolinggo Tewas Menggelantung

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Joni Hermanto (47), warga RT 1 RW 3, Kelurahan Jrebang Kidul, Kecamayan Wonoasih, Kota Probolinggo itu, tewas mendadak. bukan karena virus Corona. Melainkan, tersengat aliran listrik di Jalan Raya Ir Sutami, Kamis (16/4/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.

Akibat tersengat arus listrik di dekat travo, pria beranak dua tersebut meninggal di lokasi kejadian. Sebagian wajahnya tampak menghitam dan tubuhnya menggelantung dengan posisi kepala di bawah, hingga nyaris jatuh. Tubuh korban tidak jatuh lantaran kedua kakinya tersangkut pipa pengaman travo. Jasad korban kemudian dievakuasi oleh petugas PLN.

Jasad korban berhasil diturunkan setengah jam kemudian, setelah 3 petugas PLN mengikat tubuh korban dengan safebelt atau sabuk pengaman. Aksi penurunan menegangkan, khawatir tali penahan dan pengikat jasad korban, putus. Setelah jasad korban sampai di bawah, suasana hening pecah, setelah keluarga dan tetangga korban menangis histeris.

Evakuasi jasad korban menjadi tontonan warga dan pengendara, bahkan tidak sedikit yang mengabadikan momen tersebut. Saking banyaknya, hingga warga meluber ke jalan raya. Dampaknya, kendaraan roda 2 dan roda empat, baik dari arah barat (Surabaya) atau Banyuwangi dan Jember merayap padat.

Jenazah korban tidak dibawa ke RSUD dr Mohamad Saleh, atas permintaan keluarga korban. Alasannya, kejadian yang dialami Joni Hermanto, murni kecelakaan. Jasad korban kemudian dibawa ke rumah duka, setelah mendapat izin dari Kapolsek Wonoasih, Polres Probolinggo Kota Kompol Kuzaini.

“Pihak keluarga kami minta segera ke Mapolsek. Untuk menandatangani surat pernyataan,” ujar kapolsek Wonoasih.

Kompol Kuzaini menyebut, korban meninggal karena tersengat arus listrik di travo. Joni Hariyanto mencoba memperbaiki karena listrik di lingkungannya, padam. Namun, ajal keburu menjemputnya, sebelum listrik berhasil diperbaiki.

“Korban bukan pegawai PLN. Tapi dia dikenal pintar soal listrik. Kalau ada masalah listrik atau padam di lingkungannya, korban yang memperbaiki,” kata Kompol Kuzaini.

Pihaknya belum mengetahui, apakah korban ada yang menyuruh naik ke travo atau kemauannya sendiri. Yang jalas siang itu, ia sendirian naik tangga setinggi 5 meteran dan berusaha memperbaiki saluran listrik yang padam.

“Nggak tahu kok tiba-tiba korban tersengat listrik. Mungkin menyentuh kabel yang ada setrumnya,” pungkas Kompol Kuzaini.

Di lokasi kejadian, petugas pengawas kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L) PLN Rayon Probolinggo, Fauzi menyebu, Joni Hermanto, bukan petugas PLN. Ia tidak tahu mengapa korban naik ke gardu travo nomor 128.

“Korban warga sini, bukan petugas kami. Kami tidak tahu mengapa korban naik gardu travo,” jelasnya.

Pihaknya mengetahui ada seseorang menggelantung di gardu travo, setelah mendapat informasi dari 112. Mendapat kabar seperti itu, petugas dengan kendaraannya langsung meluncur ke TKP.

“Tidak ada melapor ke kita kalau ada warga yang naik ke gardu travo. Jadi, kami tidak tahu. Tahunya setelah kami tiba di sini. Korban sudah meninggal,” ujarnya.

Sementara itu, informasi yang berhasil didapat di TKP menyebut, korban adalah pensiunan karyawan PT Kertas Leces. Ia dikenal pandai memperbaiki listrik. Karenanya jika ada masalah dengan listriknya, warga meminta bantuan ke korban.

“Enggak tahu kok korban naik ke travo. Mungkin mau memperbaiki listrik. Di sini kan padam,” ujar salah satu warga yang melihat periatiwa tersebut.