Peristiwa

Usai Pesta Miras, Tiga Pemuda di Lamongan Meninggal

LAMONGAN, FaktualNews.co – Libur kompetisi Liga 1 Indonesia akibat Wabah Corona. Beberapa oknum suporter Persela  Lamongan bukannya menerapkan anjuran pemerintah untuk phisical distancing. Namun, justru pesta minuman keras (miras) di Seketariat LA Mania di Lamongrejo no 128 Lamongan.

Saksi Sujianto, warga yang rumahnya tak jauh dari markas suporter Lamongan mengatakan, secretariat LA jadi tempat ngumpul anak muda.

“Memang sering mas, seketariat LA digunakan untuk kumpul anak-anak. Tadi banyak polisi mendatangi seketariat tersebut, bahkan memasang garis polisi.” kata Sujianto. Jumat (17/4/2020).

Petugas juga membawa puluhan botol miras resepan atau oplosan, yakni campuran antara arak, minuman suplemen dan bir dari lokasi yang diduga untuk pesta miras.

“Didalam ditemukan ratusan botol arak tutup merah tempat arak dan bir kaleng, kesemua barang bukti dibawa dalam empat kantong plastik besar dibawa ke Mapolres Lamongan untuk barang bukti.”ujar seorang saksi yang rumahnya berdekatan dengan Sekretariat  LA Mania.

Diketahui usai pesta miras korban langsung dibawa ke RSUD dr. Soegiri untuk menjalani perawatan. Korban sempat tak sadarkan diri yang diduga kebanyakan menenggak miras oplosan.

Humas RSUD dr Soegiri Lamongan, Budi Wignyo membenarkan kalau ada pasien yang ditangani saat ini karena keracunan yang diduga dari miras. “Dari lima orang yang pesta miras tersebut, tiga meninggal dan dua  kritis dalam perawatan di RSUD dr. Soegiri Lamongan.” kata Budi.

Dari informasi yang didapat, Nanang Putra Setiawan, Aris dan Lesti asal Ponorogo sudah tak tertolong dan meninggal dunia.

Sementara yang kritis Abdul Aziz alias Aples dan Danian, Jayus masih dalam perawatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD.

“Selang beberapa menit ada tambahan dua pasien lagi yang datang, terkait hal yang sama.” imbuh Budi.

Total korban yang diduga keracunan miras, untuk sementara sebanyak  tujuh orang, “Saya masih nunggu laporan teman-teman medis yang di lapangan, dan terus saya pantau,” pungkas Budi Wignyo.