TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Imbas pandemi Covid-19 di Tulungagung, sebagian besar usaha mikro mati suri. Beberapa lokasi yang biasanya ramai menjadi lokasi penjual usaha mikro, terlihat sepi.
Diantaranya adalah di kawasan pusat Pemerintahan Tulungagung yaitu seputar alun-alun, sepanjang jalan Pangeran Antasari, dekat dengan SMPN 1 Tulungagung, area Golden Teater, kawasan Gor Lembu Peteng, dan sekitar Kampus IAIN Tulungagung.
Dari beberapa lokasi itu saja, ratusan pedagang kecil berjualan setiap harinya. Hal tersebut, sesuai dengan data dari Dinas Koperasi dan UMKM Tulungagung, jika di Tulungagung ada sekitar 70 ribu pelaku UMKM, dan yang terdata hanya sekitar 3.861 saja.
Idah Nurfajriya, Salah satu pelaku usaha mikro roti maryam yammiu di Tulungagung, juga menutup lokasi berjualan di utara Kampus IAIN Tulungagung.
“Sudah sejak pertama diterapkan social distancing, lapak kami tutup. Karena takut covid-19, juga karena mendukung pemerintah,” tandasnya, Senin (20/4/2020).
Padahal, ada dua karyawan yang ikut kerja di outletnya. Dan merupakan mahasiswi yang bekerja paruh waktu.
“Yang jaga bergantian ada dua anak, masih kuliah dan untuk part time, tapi sejak ada wabah ini (Covid-19) kegiatan ekonomi sudah tidak bisa berjalan sama sekali,” paparnya.
Pihaknya pun berharap, kepada pemerintah setempat untuk memperhatikan kondisi tersebut. Karena selama masa pandemi proses produksi yang biasanya dipasarkan secara daring juga sepi peminat.
“Harapannya wabah Covid-19 lekas usai, dan kita bisa kerja kembali. Lumayan juga bisa bantu anak kuliah yang kerja part time,” terangnya.