FaktualNews.co

Efek Sekolah Tutup, Begini Keluh Kesah Penjual Tahu Walik di Jember

Ekonomi     Dibaca : 864 kali Penulis:
Efek Sekolah Tutup, Begini Keluh Kesah Penjual Tahu Walik di Jember
FaktualNews.co/Muhammad Hatta
Pedagang Tahu Walik, Bambang Sugiyanto saat mengolah dagangannya.

JEMBER, FaktualNews.co – Kebijakan pemerintah menutup sekolah dan mewajibkan siswa belajar di rumah saat wabah virus Corona, berdampak langsung pada omzet penjual jajanan Tahu Walik di Jember.

Bambang Sugiyanto, pembuat Tahu Walik yang biasa menitipkan di sejumlah kantin sekolah di Jember mengatakan, sebelumnya dia setiap hari membuat 1.000 biji Tahu Walik dan dititipkan di kantin-kantin sekolah. Setelah pelajar belajar di rumah, dia paling banyak hanya membuat 100 biji.

“Itu pun tidak selalu habis. Selalu bersisa, terkadang bahkan sisa sampai 20 biji,” kata Bambang yang kini menitipkan dagangannya kepada para mlijo (penjual sayur keliling), Senin (20/4/2020).

Sebelumnya Bambang menitipkan dagangan Tahu Walik di kantin-kantin sekolah seperti SMAN 1, SMAN 2, SMAN 4, SD Muhammadiyah. “Hampir di semua sekolah di Kota Jember saya titipi Tahu Walik,” katanya.

Pendapatan Bambang pun jadi turun drastis. Sebelum sekolah ditutup, dia setiap hari mampu mengantongi keuntungan bersih Rp. 150 ribu hingga Rp. 200 ribu. “Sekarang bisa dapat Rp 20 – 25 ribu sudah untung,” sambungnya.

Bambang mengatakan, sebenarnya ada gerai di depan sebuah toko ritel yang bisa dijadikan lapak untuk berdagang Tahu Walik. “Tapi terpaksa kita tutup karena hasilnya tidak cukup untuk bayar sewanya. Akhirnya ya kelilingan itu, sama berjualan di kantin-kantin yang masih buka kayak di (Kantor) Kejaksaan Negeri ini,” ulasnya.

Meski terhimpit, Bambang mengaku beruntung ada solusi keringanan untuk membayar cicilan sepeda motornya.

“Jadi saya kan punya cicilan sepeda motor. Saya mengajukan keringanan agar tidak selalu tiap bulan membayar. Masih pengajuan sih, tapi semoga acc (diterima), agar ringan beban saya,” katanya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh