TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Periode menjelang bulan ramadan yang biasanya membuat perdagangan melonjak, tahun ini justru menurun akibat wabah virus Corona. Jumlah pedagang di 32 pasar di Wilayah Kabupaten Tulungagung, mengalami penurunan hingga 20 persen dari sebelumnya.
“Penurunan terjadi hampir di seluruh pasar yang ada di Tulungagung, dan imbasnya kepada jumlah permintaan masyarakat,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tulungagung Imroatul Mufidah, Senin (20/04/2020).
Dia mengatakan, sebelum adanya virus corona, jumlah pedagang yang terdata sekitar 9 ribu pedagang, namun saat ini yang masih aktif berjualan hanya sekitar 7 ribu pedagang atau mengalami penurunan hingga 20 persen.
Pedagang yang menutup lapaknya untuk sementara ini mayoritas merupakan pedagang non pangan, seperti pedagang pakaian dan sandal sepatu.
“Sementara untuk penjual kebutuhan bahan makanan pokok masih banyak pedagang yang bertahan untuk berjualan karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehingga daya beli masyarakat juga masih tinggi,” jelasnya.
Imroatul menambahkan dampak berkurangnya jumlah pedagang ini juga dapat berpengaruh pada retribusi pasar yang akan diterima pemkab Tulungagung.
“Mengantisipasi itu, kita juga telah menyiapkan sistem pesan online yang telah kita uji cobakan di pasar Ngemplak,” jelasnya.
Sehingga, dengan sistem pesan online, diharapkan keberadaan pasar dapat berjalan di tengah pandemi Covid-19 ini. “Nanti pedagang ada grupnya sendiri, pemesanan antar menggunakan aplikasi Whasapp,” pungkasnya.