Peristiwa

Pria asal Pasuruan Ditemukan Tewas Gantung Diri di Taman Manula Kota Probolinggo

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Taman Manula (Manusia Lanjut Usia) Kota Probolinggo, Selasa (21/4/2020) pagi mendadak ramai. Moh Syahronsyah (43) asal Sidomulyo, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, ditemukan tewas dalam posisi tubuhnya menggantung.

Pria paruh baya yang sebelumnya tidak diketahui identitasnya itu, gantung diri di sebuah gazebo (tempat peristirahatan) yang terbuat dari tembok. Belum diketahui penyebabnya, sehingga korban menghilangkan nyawanya dengan cara tragis.

Empat petugas kamar mayat RSUD dr Mohamad Saleh yang mengevakuasi jasad korban, mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Sebelum diturunkan, lokasi penemuan termasuk jasad korban disemprot disinsektan. Jasad Syahronsyah kemudian dibawa dan disemayamkan di kamar jenasah (Mayat) RSUD setempat, sambil menunggu keluarganya.

Sebelumnya, petugas dari Polres Probolinggo Kota melakukan oleh TKP (Tempat kejadian Perkara). Informasi yang didapat di lokasi kejadian menyebut, pagi sekitar pukul 05.00 WIB, seorang ibu bersama anaknya tengah berolahraga senam atau jogging. Tiba-tiba melihat seorang pria tak bergerak yang lehernya dijerat tampar warna kuning.

Sebelum meninggalkan Taman Manula, perempuan tersebut kemudian memberitahukan apa yang dilihatnya ke Bambang, petugas kebersihan, saat menyiram atau menyemprot taman.

“Saya lihat. Ternyata benar laporan ibu itu. Seorang pria tergantung tak bergerak di gazebo,” ujar Bambang yang kemudian melaporkan hal tersebut ke atasannya di Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Tak berlangsung lama, datang sejumlah anggota TNI, anggota Polsek Mayangan dan Polres Probolinggo Kota mengamankan TKP. Seluruh warga dihalau dan diusir, khawatir korban terpapar virus corona. Sebelum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), sekeliling kejadian disemprot disinfektan. Sementara petugas RSUD menunggu APD datang.

Meski belum ada kejelasan status korban, apakah Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19, evakuasi jasad korban menerapkan protokol kesehatan. Sebelum jasad diturunkan, petugas RSUD yang mengenakan APD menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh korban yang menggelantung.

Kanit Reskrim Polsek Mayangan, Iptu Mugi menegaskan, meski belum diketahui penyakit korban, evakuasi jenazah menerapkan protokol kesehatan. Mengingat, korban belum diketahui asal-usul dan riwayat kesehatannya.

“Kami menggunakan protokol kesehatan. Mengantisipasi kejadian terburuk. Demi kesehatan petugas dan warga,” ujarnya ke sejumlah awak media.

Saat ditanya penyebab dan motifnya, Ipda Mugi masih belum mengetahui dan masih akan didalami. Apakah murni gantung diri atau ada orang lain yang sengaja menggantung korban. Hasil pengematan sementara, korban sengaja menghilangkan nyawanya dengan cara gantung diri. Di tubuh korban belum diketahui apakah ada tanda-tanda kekerasan atau tidak.

“Itu dugaan sementara. Hasil pastinya nanti setelah penyelidikan. Sepertinya gantung sendiri. Korban duduk di dinding yang diatasnya diberi batu bata. Lalu diduduki dan batu bata jatuh. Tali yang sudah disiapkan kemudian menjerat lehernya hingga korban meninggal,” ujarnya di lokasi kejadian.