FaktualNews.co

Covid-19, PSBB Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, Pekerja Luar Kota Bisa Melintas

Peristiwa     Dibaca : 2157 kali Penulis:
Covid-19, PSBB Surabaya, Sidoarjo dan Gresik, Pekerja Luar Kota Bisa Melintas
FaktualNews.co/Dofir/
Petugas kepolisian melakukan penyemprotan kepada pengendara yang masuk ke Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Dalam waktu dekat, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya dan sebagian wilayah Kabupaten Sidoarjo serta Kabupaten Gresik akan diterapkan.

Sejumlah pekerja yang tinggal diluar kota pun merasa khawatir tidak bisa masuk kedalam kawasan PSBB untuk bekerja.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Kadisnakertrans Pemprov Jatim), Himawan Esti Bagijo menyampaikan, agar pekerja luar kota yang setiap hari bekerja di dalam kawasan PSBB, tidak perlu khawatir. Sebab, mereka masih bisa melintas kendati ada pembatasan.

“Oh tidak apa-apa, boleh masuk. Siapa saja boleh melintas, asal dengan protokol kesehatan,” ucap Himawan melalui sambungan telephon, Rabu (22/4/2020).

Himawan menekankan, pekerja yang melintas masuk kedalam kawasan PSBB harus menaati aturan PSBB. Diantaranya tidak berboncengan dengan orang bukan keluarga ketika mengendarai motor. Juga, tidak boleh berpenumpang lebih dari tiga orang saat menggunakan mobil.

“Kalau mereka naik sepeda motor harus satu orang, kalau naik mobil hanya boleh dua sampai tiga (penumpang) maksimal,” tandasnya.

Ia juga berpesan supaya para pekerja tetap menjalankan protokol kesehatan ditempatnya bekerja. Yakni, menggunakan masker dan selalu membersihkan  tangan dengan sabun atau handsanitizer serta menjaga jarak (physical distancing).

Lebih jauh disampaikannya, prinsip PSBB bukan serta merta menutup lalu lintas orang agar tidak masuk kedalam kawasan PSBB. Melainkan cara mengurangi aktivitas bersama di tempat umum untuk memutus penyebaran virus corona atau Covid-19 yang kasusnya semakin meningkat.

“Karena yang berbahaya itu justru public space. jadi, nanti pekerja luar kota masih bisa masuk,” lanjutnya.

“Jadi, yang penting itu mengurangi aktivitas orang di public space. Dan ada yang kayak gini, banyak orang-orang yang sebenarnya sudah sakit tapi tidak mau bilang sakit. Kemudian yang kedua, biasanya dia sudah harus dikarantina tapi tidak mau dikarantina, ini yang sulit. Makanya PSBB ini memaksa orang untuk dikarantina, jadi tujuan utamanya itu,” tutupnya.

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Tags