DBD Mewabah di Tengah Covid-19, 75 Orang di Situbondo Terjangkit Demam Berdarah
SITUBONDO, FaktualNews.co – Ditengah pandemi virus corona atau Covid-19, penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Situbondo, terus bertambah. Terhitung mulai Januari hingga pertengahan April 2020 ini, jumlah penderita penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti di Situbondo mencapai 75 orang.
Para penderita DBD tersebar pada 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo, tertinggi penyebaran DBD di Kecamatan Banyuputih, Asembagus dan Kecamatan Besuki. Untuk Kecamatan Asembagus dan Banyuputih ditemukan 11 kasus DBD, sedangkan di Besuki 8 kasus DBD.
Namun demikian, Kepala Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi mengatakan, dari jumlah total sebanyak 20 Puskesmas di Kabupaten Situbondo, hanya ada tiga Pukesmas yang tak ditemukan kasus DBD, yaitu Puskesmas Kendit, Puskesmas Mangaran dan Puskesmas Widoropayung.
“Dengan demikan, warga pada tiga kecamatan itu belum ada yang terjangkit dengan penyakit DBD,” kata Abu Bakar Abdi, Rabu (22/4/2020).
Abu Bakar menambahkan, dari jumlah total sebanyak 75 kasus DBD hingga April 2020, semua pasien DBD selamat, artinya angka kematiannya nol. ”Meski demikian, kami khawatir angka DBD akan terus meningkat, mengingat hujan masih sering turun di Situbondo,” bebernya.
Karena itu, menurut Abu Bakar, pihaknya melalui seluruh Puskesmas di Situbondo kini terus menggalakkan Gerakan Situbondo Bebas Jentik (Gesit Batik). Di antaranya dengan mensosialisasikan kembali penerapan 3 M Plus, yakni Menutup, Menguras, dan Mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi genangan air.
“Plusnya itu menggunakan lotion anti nyamuk, terutama pagi hari hingga menjelang siang. Termasuk anak-anak yang sekarang belajar di rumah, agar bisa terhindar dari penyakit DBD ini,” pungkasnya.