Seorang ABK di Kota Probolinggo Meninggal, RSUD Pastikan PDP Covid-19
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Seorang Pasien Dengan Pengawasan (PDP) dinyatakan meninggal dunia, Selasa (21/4) kemarin. Pasien yang berprofesi sebagai ABK (Anak Buah Kapal) tersebut, sudah dimakamkam di Pekuburan Umum Kopian Barat, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.
Meski belum diketahui positif atau tidak, namun pihak RSUD dr Mohamad Saleh yang diberi tanggungjawab oleh keluarganya, melaksanakan pemakaman sesuai protokol kesehatan. Petugas yang ditunjuj menggunakan ALat Pelindung Diri (APD) lengkap, dan tak ada satupun warga sekitar dan yang mengantar jenazah diperbolehkan mendekat.
Dalam rilisnya, tim penanganan Covid-19 menyebut, ABK tersebut beberapa hari sebelum dibawa ke RSUD, ABK yang dimaksud pernah memeriksakan diri dan diketahui trombositnya 1 juta lebih. Lantaran trombositnya tinggi berada di atas batas normal, ia tidak diizinkan berlayar dan berdiam diri atau karantina pribadi di dalam kapal.
Tiga hari kemudian, ABK berjenis kelamin pria itu, batuk selama tiga hari berturut-turut dan sesak nafas. Karena kondisinya memburuk, dibawa ke RSUD, Senin (20/4/2020) sekitar pukul 21.30 WIB. Pasien ditangani tim kesehatan secara Covid-19, termasuk melakukan foto rontgen.
“Ditemukan pneumonia di tubuh pasien,” ujar dr Abraar HS Kuddah, Jubir Gugus Tugas Covid-19.
Namun lanjutnya, belum diketahui apakah pneumonia itu karena bakterial (leukosit tinggi) atau viral (leukosit turun). Dijelaskan, Pneumonia dan sesak nafas adalah syarat khas tanda-tanda suspect Covid-19, tetapi gejala tersebut belum bisa menjadi patokan, karena harus melakukan tes akurat yaitu swab. “RSUD memastikan ABK itu PDP,” tambahnya.
Setelah hampir 5 jam lebih dirawat, kondisi pasien kian memburuk hingga akhirnya meninggal dunia. ABK itu kemudian dikebumikan, Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 09.00 WIB di TPU Kopian Barat, perbatasan kelurahan Ketapang dengan Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
“Menerapkan protokol kesehatan Covid-19 karena dicurigai dan masuk PDP. Kalau menunggu hasil Swab, khawatir membusuk,” tambahnya.
Sementara itu, untuk pria yang meninggal gantung diri di Taman Manula, menurut dr Abraar, tidak mengarah pada Covid-19, karena riwayatnya tidak jelas. Ia berharap, masyarakat untuk tetap menjalankan anjuran atau himbauan pemerintah. Tidak usah panik tetapi harus menjaga diri dan lingkungan. Wajib memakai masker kain bagi masyarakat saat dan selalu cuci tangan menggunakan sabun.
Untuk perkembangan Covid-19 di wilayahnya, sesuai data yang dipublish Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana hingga Rabu (22/4.2020), jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) sebanyak 240. Jumlah tersebut naik 10 orang dari OPD sehari sebelumnya sebanyak 230 ODP.
Sedang untuk untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap yakni, sebanyak 9 orang. Untuk pasien positif tetap berjumlah 4 orang, meninggal satu orang sehingga pasiren positif tinggal 3 pasien.