Motor Terbakar Usai Ngisi BBM di SPBU Jember

JEMBER, FaktualNews.co-Ramai beredar video kebakaran di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Baratan, Kecamatan Patrang, sempat membuat heboh warga Jember, Sabtu (2/5/2020) malam.

Setelah dicari informasi mengenai kebenaran video tersebut, diketahui yang terbakar adalah sebuah sepeda motor usai mengisi bahan bakar di dekat Pompa 3 SPBU tersebut.

Perstiwa kebakaran menurut keterangan di lokasi kejadian, terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.

Beruntung tidak ada korban ataupun kerugian materiil akibat kebakaran tersebut. Namun sayangnya pengelola SPBU enggan untuk berkomentar lebih jauh.

“Kebakarannya sekitar pukul 10 malam tadi. Yang terbakar motor. Kemungkinan ada korsleting listrik di bagian busi motor karena ada percikan api. Saat itu posisi saya di tengah SPBU ngisi solar (mobil),” kata petugas SPBU Andi saat dikonfirmasi wartawan.

Andi mengatakan, kejadian kebakaran itu terjadi setelah motor tersebut mengisi bahan bakar. “Api cepat membesar dan tadi langsung disiram. Gak lama hitungan menit padam,” katanya.

“Korban tidak ada, kerugian (materiil) juga tidak tahu. Saya melihat pas kebakarannya tadi. Kebakaran jelasnya dari motornya sendiri, kondisi saat ngisi (mesin) mati. Kita juga tidak mau ngisi (bahan bakar), kalau kondisi hidup,” sambungnya.

Sementara anggota TRC BPBD Jember Rezha Pratama saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, kejadian motor terbakar itu benar terjadi, tapi tidak lama dan saat ini SPBU Baratan dapat kembali beroperasi.

“Laporan kita terima kurang lebih setengah jam setelah kejadian. Saat anggota kami sampai di lokasi, api sudah padam dan SPBU beraktifitas normal. Yang terbakar satu motor,” kata pria yang akrab dipanggil Rezha ini.

Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang didapat dari warga sekitar. Kebakaran itu terjadi setelah motor mengisi BBM dan tampak membawa jirigen. Untuk pemadaman api, menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berukuran kurang lebih 6 kilogram.

“Yang terbakar sepeda (motor) habis ngisi BBM katanya warga, dan bawa jirigen. Tapi saat tanya ke pihak (petugas) POM, tidak berani menjawab,” ungkapnya.

Menurutnya, pengelola SPBU terkesan menutupi peristiwa kebakaran itu.

“Karena waktu ditanya, apakah tadi mengisi pakai jirigen untuk tengkulak (pengecer)? Dijawab tidak berani menjawab saya mas, langsung ke SPVnya saja,” sambungnya.

Saat ke lokasi kejadian, lanjut Rezha, peristiwa kebakaran sudah tidak ada.

“Teman-teman hanya melihat ada bekas APAR (Alat Pemadam Api Ringan)nya saja. Sekarang (aktifitas) SPBU sudah normal, dan kejadian (kebakaran) dekat pompa tiga,” pangkasnya.