FaktualNews.co

Satu Keluarga di Lumajang Hidup Penuh Keterbatasan, Empat di Antaranya Tunanetra

Peristiwa     Dibaca : 874 kali Penulis:
Satu Keluarga di Lumajang Hidup Penuh Keterbatasan, Empat di Antaranya Tunanetra
FaktualNews.co/Efendi
Kondisi keluarga miskin dan penyandang tunanetra di Lumajang.

LUMAJANG, FaktualNews.co – Dampak wabah virus Corona atau Covid-19, sangat terasa memukul bagi Samin (44), warga Dusun Curah Lapak, Desa Kalidilem, Kabupaten Lumajang. Betapa tidak, pekerjaan selama ini sebagai kuli bangunan sulit dia dapat, lantaran tidak ada lagi orang menyuruhnya.

Sementara Samin, menjadi tulang punggung dari lima jiwa di dalam keluarganya. Dari jumlah itu, hanya Umi Rohmah yang normal fisiknya, sementara mertuanya laki-laki dan perempuan, istri dan kakaknya, penyandang tunanetra.

Masina (36) istri Samin mengatakan, tak bisa berbuat banyak selain menerima menjalani himpitan hidup. Dikatakannya, berapa pun hasil yang didapat dari pekerjaan suaminya tetap dia terima, asalkan pekerjaannya halal. Meski makan dengan lauk tahu atau ikan asin.

Lebih lagi, kedua penglihatan ibunya Masina atau mertua Samin, yang sebelumnya masih mampu membantu mendapatkan penghasilan, kini sudah tidak bisa berfungsi maksimal. Satu-satunya penghilatannya, sudah mulai kabur. Sedangkan satunya, sudah lama tidak normal.

“Ya makan seadanya, tidak perlu neko-neko. Apalagi pekerjaan sudah semakin sulit didapat,” kata Masina, didampingi bapak dan ibunya, Minggu (3/5/2020).

Masina menjelaskan, kondisi kakaknya malah lebih miris. Selian tunanetra, kondisi tubuhnya tinggal kulit dan tulang. Kakaknya itu pun mengalami gangguan kejiwaan. Dikatakan Masina, kakalnya lebih awal mengalami cacat mata dibanding dengan kedua orang tuanya dan dirinya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat setempat, Ismail Marzuki mengatakan, kondisi keluarga besar Minto perlu mendapatkan perhatian, disamping karena terkategori orang tidak mampu, fisik dari sejumlah anggota keluarganya pun tidak sempurna.

Ismail berharap, pemerintah atau siapa pun menaruh empati dengan kondisi keluarga tersebut, apalagi ditengah kondisi bencana non alam atau wabah Covid-19 ini.

“Saya berharap ada jalan agar keluarga pak Minto ini memperoleh bantuan. Mengingat, hanya satu orang yang jadi tulang punggung, itu pun penghasilannya tidak selancar sebelum wabah Corona melanda,” kata Ismail, saat menemani media ini ke rumah empat orang penyandang tunanetra.

Ismail memahami, jika keluarga ini penerima program keluarga miskin. Namun demikian, lanjutnya, bantuan yang diberikan tidak seimbang dengan kondisi lima orang tidak bekerja dan disabilitas. “Itu pun hanya ditanggung satu orang, tentu bukan hal ringan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas