SITUBONDO, FaktualNews.co–Sebuah gudang terbuka milik Pabrik Gula (PG) Wringianom, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo yang menyimpan puluhan ton ampas tebu dan tumpukan kayu terbakar, Senin (4/5/2020).
Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakara tersebut. Namun puluhan ton ampas tebu dan tumpukan yang disimpan di gudang tersebut hangus terbakar. Belum diketahui secara pasti kerugian materi dalam kebakaran tersebut.
Diperoleh keterangan, pertama kali kebakaran ampas tebu milik PG Weinginanom itu diketahui Saidul, Satpam pabrik tersebut. Petugas satpam tadi langsung menghubungi petugas Pemdam Kebakaran (Damkar) Pemkab Situbondo.
Selanjutnya, 4 unit mobil damkar milik Pemkab Situbondo meluncur ke lokasi kejadian dan langsung mencoba mengendalikan kobaran api tersebut.
Karena titik api yang membakar tumpukan ampas tebu dan tumpukan kayu meluas, petugas Damkar kesulitan memadamkan kobaran api di gudang yang mempunyai luas sekitar 500 meter persegi tersebut.
Kobaran api yang membakar tumpukan ampas tebu dan tumpukan kayu untuk bahan bakar ketel milik PG Wringinanom, baru dapat dipadamkan, sekitar 11 jam setelah kejadian.
“Saat melintas di depan gudang penyimpanan ampas tebu, saya melihat ada kobaran api, sehingga saya langsung menghubungi petugas Damkar. Karena jika tidak segera dipadamkan, kobaran api akan merembet ke yang lain,” kata Saiful.
Saiful menduga, kebakaran terjadi akibat orang yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ranting kayu yang patah.
“Diduga kuat, usai membakar tumpukan ampas tebu, pelaku kabur yang mengakibatkan ranting kayu patah,” bebernya.
Siswanto, Kabid Damkar Pemkab Situbondo mengakui pengendalian api memerukan wqaktu lama karena titik api yang membakar tumpukan ampas tebu dan tumpukan kayu terlanjur meluas di gudang terbuka milik PG Wringinanom.
“Karena titik api meluas, anak buah kami baru dapat memadamkan kobaran api dalam jangka waktu sekitar 11 jam,” ujar pria yang akrab dipanggil Cicik.