Ancam Gorok Leher, Ayah Bejat di Jombang Bawa Kabur Anaknya dari Sang Suami
JOMBANG, FaktualNews. co – Nasib nahas menimpa Sandi Purwanto (31) warga Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Betapa tidak, pemuda yang baru menikahi Faunatul Fidayah (22), pada 18 Maret 2020 lalu itu istrinya dibawa kabur ayah mertuanya.
Kisahnya, setelah menikah, Sandi dan istri tinggal sebuah kos di Desa Dukuh Sanan, Kecamatan Mojoagung, Jombang.
Peristiwa nahas itu terjadi pada tanggal 27 April 2020, sekitar pukul 09.00 WIB, Usman (49) warga Catakgayam yang tak lain mertuanya datang ke tempat kosnya.
Usman datang dengan emosi dan meminta anaknya Fidayah pulang ke rumah. Tak ada alasan pasti kenapa Usman memaksa mengajak putrinya pulang.
Usman terus meminta putri dan cucunya untuk ikut pulang bersamanya. Bahkan, ia mengancam akan menggorok leher putri kandungnya apabila tidak menuruti permintaannya.
“Pertama istri saya menolak ikut bapaknya pulang. Bapak mertua terus mengancam akan membunuh istri dan anak saya jika tidak menurut. Akhirnya mengalah,” jelas Sandi Purwanto kepada FaktualNews.co, Jumat (8/5/2020).
Sandi menceritakan, ia mengalah karena mengira istri dan anaknya hanya diajak balik kerumah orang tuanya.
Selanjutnya, Sandi pun menyusul istri dan anak ke Desa Catakgayam. Sayangnya, setelah ditanyakan ibu mertua mereka bertiga tidak ada di rumah.
“Ayah mertua juga mengancam akan bacok kakak ipar saya jika tidak memberitahu tempat tinggal kami di Mojoagung,” tambahnya.
Sandi mengatakan, ia menikahi istrinya dengan status perempuan beranak satu. Umur sang anak kini kurang lebih tiga tahun.
Lanjutnya, ia menjelaskan jika istrinya pernah mengatakan jika dirinya pernah mengalami kekerasan seksual.
Namun, sang istri tidak mengaku siapa yang melakukannya. Informasi terkait hal ini baru terbuka saat ibu mertua Sandi yang bernama Ayati bercerita panjang lebar.
Sebelum Sandi menikahi istrinya, ternyata Usman sudah puluhan kali berhubungan badan dengan Faunatul Fidayah. Diduga kuat anak Faunatul yang saat ini hasil dari hubungan inces tersebut.
Kepada Sandi ibu mertuanya mengaku sudah mengetahui perbuatan bejat suaminya. Saat itu sang suamu berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.
Usman diperkirakan membawa istri Sandi kabur ke luar kota. Karena takut dimassa warga sekitar yang sudah mengetahui perbuatan Usman.
“Kemarin tanggal 30 April 2020 saya dapat info dari keluarga jika tempat kerja ayah mertua yaitu di Perum TNI AL, Candi, Sidoarjo sebagai kuli bangunan” ujarnya.
Usman juga terlacak pernah berada di daerah Plumbungan Sukodono, Sidoarjo. Lalu pindah lagi ke daerah Sepanjang dan kini belum ada kabar lagi. Usman lari mengunakan sepeda motor dengan nomor polisi L 4980 CR.
“Saya akan berjuang melindungi keluarga kecil saya. Istri itu dalam kondisi terpaksa, saya tidak tega melihatnya. Kecuali istri meminta saya untuk menceraikannya,” ujarnya.
Sehari setelah istrinya dibawa kabur ayah mertuanya, Sandi melaporkan kasus ini ke Mapolsek Mojoagung bersama ibu mertuanya (istri Usman).
“Kemudian tanggal 29 April 2020, saya juga melapor ke Polres Jombang,” tambahnya.
Sayangnya, Sandi tak diberikan surat bukti telah melapor dari polisi. “Kata polisi Jombang yang menemui saya saat laporan, kasus ini belum bisa diproses karena ayah mertua dan istri saya tidak ada. Jadi saya tidak punya bukti surat telah melapor,” tutupnya.