GRESIK, FaktualNews.co – Berlangsungnya PSBB tahap dua di Gresik, sektor yang paling dirugikan adalah para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
“Perusahaan besar masih bisa recovery dengan tabungannya. Bagaimana dengan nasib Saudara-saudara pedagang kecil kita??? Mereka harus berjuang keras setiap hari, karena penghasilannya hanya untuk hari itu juga,” cetus Wakil Ketua Komisi II DPRD Gresik Muhammad Syahrul Munir saat mengunjungi Pusat Kuliner Jajanan Desa di Desa Mojopuro Wetan, Kecamatan Bungah, Gresik, Kamis (13/5/2020).
Lebih lanjut, politikus muda yang membidangi perekonomian dan keuangan DPRD Gresik ini menandaskan, pihaknya berharap, perpanjangan PSBB di Gresik jangan sampai menutup jalan akses perdagangan antar desa.
“Itu Konyol. Sekarang ini bukan melulu resiko kesehatan, ini sudah resiko ekonomi. Apalagi ini menghadapi Hari Raya banyak kebutuhan, tidak pegang uang, apa tidak pusing,” ungkapnya, Kamis (14/5/2020).
Syahrul, anggota dewan termuda ini juga mengajak para kawula muda untuk turut membantu desanya masing-masing agar wabah corona ini segera berakhir. Menurutnya, peran aktif generasi muda milenial sangat dibutuhkan di tengah pandemi Covid-19 ini.
“Di desa itu ada anggaran jaga keluar masuk desa melalui anggaran DD (Dana Desa) penanganan Covid-19. Tapi masalahnya, ternyata banyak yang gak mau jaga, Ayo rek, ini jaga ibadah luar biasa. Akses jalur perdagangan desa biar dibuka semua, tapi tetap terjaga,” ajak Syahrul.
Syahrul juga menyindir terkait gaji ASN (Aparat Sipil Negara) tidak usah dipotong, karena uang mereka yang akan meningkatkan daya beli, sehingga UMKM tidak kehilangan pelanggannya. Uang bisa berputar pada lapis masyarakat bawah.