JOMBANG, FaktualNews.co-Penyebaran virus corona di Jombang, Jawa Timur, semakin mengkhawatirkan.
Ini dilihat dari pesatnya perekmbangan kasus positif terjangkit virus mematikan ini, hanya dalam kurun waktu tak sampai satu pekan.
Hingga hari ini, Jumat (15/5/2020) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang mencatat sebanyak 22 kasus positif terjangkit corona.
Puluhan kasus ini berasal dari beberapa klaster. Diantaranya, klaster Asrama Haji Sukolilo, Bekasi, Tasikmalaya, Temboro Magetan serta klaster Pabrik Rokok HM Sampoerna Surabaya dan serta transmisi lokal.
Dari jumlah itu, penyebaran paling banyak berasal dari klaster Sampoerna. Dari klaster ini tercatat ada empat kasus dari total 22 kasus positif corona yang ada.
“Kita berharap jangan sampai dari klaster ini kemudian penyebaran menjadi transmisi lokal. Misalnya saja pasien positif dari klaster Sampoerna, kemudian anaknya atau suaminya tertular. Ini namanya transmisi lokal, seperti pasutri asal Sumobito itu tergolong transmisi lokal,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas, Budi Winarno, Jumat (15/5/2020).
Budi menjelaskan, empat kasus positif corona klaster Sampoerna ini diketahui setelah para buruh PT HM Sampoerna Surabaya dilakukan rapid test.
Ada 4 dari total 18 buruh asal Jombang yang hasil rapid testnya dinyatakan reaktif.
Menindaklanjuti hasil ini, Dinas Kesehatan Jombang melakukan uji swab, dengan hasil keempatnya dinyatakan positif terjangkit virus corona.
“Keempat pasien itu sebelumnya berstatus OTG (orang tanpa gejala). Sekarang diisolasi di RSUD Ploso, kondisi baik-baik saja, sehat,” tandasnya.
Untuk meminimalisasi transmisi lokal, Budi meminta kalau ada yang sebelumnya bekerja di pabrik Sampoerna Surabaya agar melapor ke Dinkes, untuk bisa dilakukan rapid test.
“Harapan kami yang telah di-rapid test juga bisa mematuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.