Advertorial

Mohammad Muchlis Jabat Ketua PN Sidoarjo Kelas 1A Khusus, Ini Perjalanan Karirnya

SIDOARJO, FaktualNews.co-Jabatan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kelas 1A Khusus Sidoarjo resmi berganti. Mohammad Muchlis, kini resmi menduduki jabatan tersebut.

Ia menggantikan Yapi SH yang pindah menjadi hakim tinggi Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan (Sumsel) di Palembang.

Proses serahterima jabatan dan pelantikan dilakukan di Pengadilan Tinggi Jawa Timur pada Rabu (20/5/2020) dengan menerapkan protokol covid-19.

Usai dilantik, pejabat kelahiran Kabupaten Sumenep, Madura itu langsung menuju tempat tugas baru di PN Sidoarjo.

Sementara, Wakil Ketua H Minanoer Rachman, para hakim dan pegawai di pengadilan setempat langsung menyambut kehadiran orang nomor satu di PN Sidoarjo itu.

Penyambutan untuk perkenalan itu digelar sederhana di depan ruang kerja pimpinannya tersebut.

“Penyambutan cukup sederhana karena ini kondisi covid-19 dan tetap menerapkan protokol covid-19,” ucap Minanoer Rachman, Wakil Ketua PN Sidoarjo yang juga akan pindah tugas promosi dengan jabatan baru, Ketua PN Kelas 1A Khusus Tanggerang, Banten, kepada FaktualNews.co.

Perkenalan dan penyambutan pimpinan baru tersebut cukup singkat. Begitupun dengan sambutan dan arahan yang disampaikan Mohammad Muchlis, Ketua PN Sidoarjo yang baru.

“Alhamdulillah, kami bersyukur bisa bergabung menjadi bagian keluarga besar PN Sidoarjo,” ucapnya ketika memberikan sambutan dan menyapa semua hakim dan pegawai pegadilan setempat.

Muchlis mengaku pihaknya akan melanjutkan dan mempertahankan prestasi yang telah diraih pimpinan sebelumnya. Selain itu, ia juga berpesan kepada semua keluarga besar PN Sidoarjo bersama-sama bergotong royong mewujudkan peradilan yang bersih, efisien, responsif, akutanbel, netral dan inivatif sesuai motto PN Sidoarjo.

“Semua itu akan terwujud bila mendapat dukungan semua pihak. Saya juga meminta kepada semuanya agar tidak segan untuk mengingatkan saya, bilamana selama menjalankan tugas ada kesalahan maupun kehilafan. Tolong jangan sungkan-sungkan untuk menegur maupun mengingatkan,” pesannya.

Mohammad Muchlis kini sudah resmi menjabat Ketua PN Sidoarjo Kelas 1A Khusus. Sebelum menduduki jabatan saat ini, bapak dua anak tersebut menjabat Wakil Ketua PN Kelas 1A Khusus Bekasi, Jawa Barat.

Jabatan yang diemban Muchlis saat ini tentunya tidak lepas dari proses karier hakimnya dari bawah dan sudah bekali-kali pindah tugas menjadi hakim biasa maupun jabatan struktural, bahkan hampir sudah keliling Indonesia.

Saat wawancara khusus dengan FaktualNews.co, Mohammad Muchlis menceritakan dirinya mengawali karier sebagai hakim di PN Soasio, Halmahera Tengah, Maluku Utara.

“Itu pertama kali saya bertugas,” ucapnya yang mengaku saat magang sebagai calon hakim (cakim) di PN Pamekasan, Madura.

Setelah dari PN Soasio, Muchlis lalu berpindah tugas di PN Praya, Nusa Tenggara Barat (NTB), lalu di PN Pamekasan. Baru setelah itu pindah dan mulai megawali jabatan struktural sebagai Wakil Ketua PN Bireuen, Aceh.

“Alhamdulillah, setelah jabat wakil kemudian saya diangkat menjabat ketua di PN Bireuen, Aceh, karena jabatan ketua saat itu kosong,” jelasnya.

Setelah dari Aceh, Muchlis lalu pindah tugas ke PN Banjarmasin, Kalimantan Selatan sebagai hakim biasa. Meski begitu, kariernya kembali berkibar. Ia yang sempat bertugas di Kabupaten berjuluk ‘Kota Gerbang Salam’ itulah akhirnya kembali.

Kali ini, bukan lagi sebagi hakim anggota, melainkan mengemban jabatan sebagai Wakil Ketua PN Pamekasan lalu melanjutkan sebagai Ketua.

“Saya bertugas menjadi Wakil Ketua lalu berlanjut Ketua PN Pamekasan. Itu sejak tahun 2011-2013,” ungkapnya. Usai dari Pamekasan, Muchlis lalu pindah tugas di PN Jakarta Barat sebagai hakim anggota.

Meski sebagai hakim anggota, namun ia dipercaya sebagai hakim Pengadilan Tipikor Jakpus untuk menyidangkan sejumlah perkara korupsi sejak 2014-2016. Perkara korupsi yang pernah dipegang diantaranya, perkara korupsi yang menjerat mantan Bupati Bangkalan Fuad Amin.

Kemudian, perkara korupsi mantan Walikota Palembang Romi Herton terkait suap kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. “Banyak lagi perkara-perkara korupsi yang saya ditunjuk sebagai ketua majelisnya,” sebutnya.

Setelah itu, Muchlis lalu berpindah tugas dan kembali menduduki jabatan struktural, sebagai Ketua PN Cirebon. Hanya 1 tahun jabatan tersebut diemban lalu pindah tugas Wakil Ketua PN Jambi pada 2017 silam.

Kemudian kembali pindah tugas menjabat Ketua PN Ambon, Maluku pada 2018 silam. Hampir satu tahun lebih jabatan tersebut hingga diamanahi jabatan Wakil Ketua PN Bekasi lalu pindah tugas menjabat Ketua PN Sidoarjo saat ini.

“PN Sidoarjo ini juara satu berturut-turut terkait implementasi sipp (sistem informasi penelusuran perkara) untuk kategori Pengadilan Kelas 1A Khusus. Ini tugas berat yang harus kami pertahankan,” sebutnya.

Selain itu, lanjut dia, tugas berat diantaranya bisa mewujudkan meraih predikat Zona Integritas (ZI) Wilayah Bebas Korupsi (WBK) untuk PN Sidoarjo. “Kami target harus raih itu,” pungkasnya.