BAGHDAD, FaktualNews.co – Irak mengumumkan telah menangkap Abdulnasser al-Qirdash, salah satu yang sempat menjadi calon suksesor pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Pengumuman itu disampaikan Dinas Intelijen Irak pada Rabu (20/5/2020).
“Hari ini (Rabu, 20/5/2020), teroris dengan nama Nasser al-Qirdash, kandidat pengganti Abu Bakar al-Baghdadi, pimpinan ISIS di Irak dan Suriah, telah ditangkap,” demikian kata Dinas Intelijen Irak, dinukil dari laman Aljazeera, sebagaimana dilansir NU Online, Jumat (22/5/2020).
Penangkapan al-Qirdash bersamaan dengan meningkatkan eskalasi serangan di wilayah Kurdi di Irak Utara—terutama Kirkuk, Salahuddin, dan Diyala—oleh pejuang ISIS.
Dilansir NU Online dari Alarabiya edisi Rabu (20/5/2020), al-Qirdash pernah memimpin pasukan saat pertempuran di Baghouz, sebuah wilayah terakhir ISIS di Suriah sebelum akhirnya dikuasai pasukan Kurdi pada Maret 2019. Dia pernah menjabat sebagai ketua komite negosiasi ISIS.
Al-Qirdash mengonfirmasi bahwa kepemimpinan ISIS saat ini atas permintaan al-Baghdadi, sebagai upaya ISIS mengevaluasi diri karena dalam beberapa tahun terakhir mereka kehilangan wilayahnya.
“Ada evaluasi ulang besar-besaran dari ISIS setelah kehilangan wilayah yang luas termasuk Kobani dan banyak daerah lainnya. Kita ada tiga; saya sendiri, Omar al-Furkan, dan Ayoub Rakawi yang duduk bersama pimpinan untuk meninjau ulang langkah-langkah kami,” katanya.
Kantor berita Irak, al-Sumaria, merilis foto-foto al-Qirdash setelah penangkapan. Di situ terlihat, al-Qirdash mengenakan mengenakan baju tahanan kuning semi hijau dengan mata ditutup, tangan diborgol, dan diapit dua aparat bersenjata laras panjang.
Sebagamana diketahui, Pimpinan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tewas dalam serangan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di Provinsi Idlib, Suriah timur laut pada tahun lalu. Setelah itu, ISIS menunjuk Abu Ibrahim al-Hashemi al-Quraishi sebagai penerus al-Baghdadi, sementara al-Qirdash diangkat untuk menempati posisi nomor dua di organisasi teroris tersebut.
Pada 2017 lalu, Iran mendeklarasikan kemenangan atas ISIS setelah merebut kembali seluruh wilayahnya. Diperkirakan, sebelumnya ISIS berhasil menguasai sepertiga wilayah Irak sejak pertama kali melakukan serangan pada musim panas 2014.