Kesehatan

Kesabaran, Kunci Kesembuhan Muhibbah Gresik dari Positif Corona

GRESIK, FaktualNews.co-Muhibbah, perempuan 49 tahun adalah satu di antara 14 pasien positif corona yang dinyatakan sembuh total dan bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Ibu rumah tangga (IRT) asal Desa Randuboto, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini dinyatakan sembuh dari Covid-19 pada 23 April lalu.

Kini, ibu tiga putra itu telah kembali menjalankan rutinitas keseharian layaknya ibu rumah tangga. Muhibbah mengaku sangat bersyukur dan makin sehat setelah bertemu keluarga.

Terlebih, seluruh tetangga dan perangkat desa membuka lebar serta menyambut dengan baik kehadirannya kembali di tengah-tengah masyarakat.

Muhibbah mengungkapkan masa karantinanya di rumah sakit merupakan masa sulit yang harus ia hadapi.

Kendati begitu, Muhibbah mengaku selama dikarantina, ia diperlakukan dengan cukup baik. Perawatan selang infus dan oksigen tidak diterimanya.

Ia hanya disuplai vitamin dan makanan bergizi tiga kali sehari selama dua minggu di rumah sakit (RS)PKU Muhammadiyah Sekapuk.

“Kulo mboten diparingi nopo-nopo selama dikarantina. (Saya tidak diberi apa-apa selama dikarantina, Red). Hanya diberi vitamin dan makan. Kadang ngobrol sama perawat dengan tetap menjaga jarak,” tutur Muhibbah.

Selama berbincang dengan FaktualNews.co, Muhibbah lebih banyak menggunakan dalam Bahasa Jawa, karena mengaku tak pandai berbahasa Indonesia.

Selama menjalani perawatan, Muhibbah sempat merasakan kebosanan akut. Namun, semua itu dihadapi penuh kesabaran. Ia dengan semangat tinggi menjalani semua tahapan penyembuhan Covid-19.

Imunitas tubuhnya semakin kuat dengan mengonsumsi asupan vitamin selama masa karantina.

“Intine kulo niki bosen, Mas. Riwa riwi sholat, adus, makan, ngunu wae ora tau lapo-lapo. Wong kulo niki nggeh mboten saget HP an.

(Intinya, saya bosan selama dikarantina. Tiap hari hanya sholat, mandi, makan saja tanpa melakukan apa-apa. Apalagi saya juga tidak bisa menggunakan hand phone,Red),” ungkapnya.

Bahkan, lanjut Muhibbah, selama masa karantina ia mengaku sering diganggu makhluk-makhluk halus. Meski awalnya sudah tidak kuat lagi dan ingin cepat pulang, Muhibbah terus bertahan dengan kesabarannya menghadapi masa sulit selama dikarantina.

Dan akhirnya, kesabarannya sukses mengantarnya melalui masa sulit. Ia berhasil berjuang melawan corona, hingga pada 23 April dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Kades Randuboto Sidayu Andhi Sulandra menyambut penuh syukur atas kesembuhan Muhibbah, warganya yang sembuh dari Covid-19.

Kesembuhan Muhibbah ini sontak disambut warga di kampungnya dengan lantunan salawat yang dibaca secara bersama-sama. Salawat yang dipimpin kepala desa setempat itu membuat banyak warga meneteskan air mata.

Bahkan yang patut ditiru daerah lain, kembalinya pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh ini diterima dengan penuh kekeluargaan.

Tak ada yang mengucilkan, justru Muhibbah dan keluarganya disambut baik oleh tetangga dan pemerintah desa setempat. Selain terus memberikan semangat, mereka juga membantu beras dan sembako lainnya.

“Hanya yang cukup disayangkan, hingga saat ini pihak desa dan keluarga sama sekali tidak diberikan rekam medis penanganan Covid-19 yang dilalui Muhibbah,” kata Andhi Sulandra..

Pernyataan positif Covid-19 yang diberikan kepada Muhibbah tidak terbukti secara tertulis.

“Padahal, kami sudah berulangkali meminta kepada Satgas Covid-19 yang menangani Muhibbah, tetapi hingga saat ini belum juga diberikan,” tegas Kades yang dikenal kritis ini.