FaktualNews.co

Diduga Korban Penganiayaan, Pencari Kroto di Jember Tewas di Saluran Irigasi

Peristiwa     Dibaca : 1169 kali Penulis:
Diduga Korban Penganiayaan, Pencari Kroto di Jember Tewas di Saluran Irigasi
Faktualnews.co/Istimewa
Tim Inafis Polres Jember bersama Kapolsek Balung AKP Miftakhul Huda melakukan olah TKP.

JEMBER, FaktualNews.co – Seorang pencari kroto (telur semut kerengga) bernama Misnadin (55) asal Dusun Jatisari, Desa Trisno Gambar, Kecamatan Bangsalsari ditemukan tewas di saluran irigasi persawahan di Dusun Maduran, Desa Tutul, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, Minggu (7/6/2020).

Diduga, Pria tersebut diduga menjadi korban pembunuhan oleh pemilik pekarangan rumah tempat korban mencari kroto, tepat di sebelah saluran irigasi tempat dia ditemukan meninggal.

Kapolsek Balung AKP Miftakhul Huda masih belum memberi keterangan resmi dengan alasan masih penyelidikan. “Nanti saja ya, ditunggu dulu. Ini masih olah TKP dengan Tim Inafis Polres,” ujarnya singkat.

Ibu Supeno, warga setempat, mengatakan jenazah Misnadin diangkat oleh warga dan diletakkan di teras rumahnya dalam kondisi basah.

“Kejadiannya kurang paham. Tadi diangkat beramai-ramai ditaruh gitu saja di depan halaman teras rumah kami,” kata pemilik rumah Bu Supeno kepada media, Minggu (7/6/2020).

Bu Supeno lebih jauh enggan untuk menyebutkan identitas orang yang berselisih paham dengan tetangganya itu.

“Saya tidak berani komentar, tapi tadi langsung lapor polisi dan biar polisi yang mencari informasinya,” katanya.

Informasi yang berhasil dihimpun, korban diduga menjadi korban penganiayaan. Diketahui sebelum kejadian, saat hendak mencari kroto, pemilik salah satu pekarangan melarang korban karena khawatir tanaman bayam yang berada di pekarangan rumahnya rusak.

Jenazah korban dibawa ke RSD Balung dan kemudian dialihkan ke kamar mayat RSD dr. Soebandi.

Dikonfirmasi terpisah, Latif, menantu korban mengatakan, Misnadin memang sehari-hari bekerja sebagai pencari kroto.

“Itu yang meninggal bapak mertua saya, memang sehari-hari bekerja sebagai pencari kroto. Berangkat biasanya jam 7 pagi,” katanya saat dikonfirmasi di RSD Balung.

Latif mendapat informasi kematian bapak mertuanya dari tetangga rumah. “Dikabari bakda zuhur tadi, dan saya dengan istri langsung datang ke rumah sakit ini,” katanya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh