Gaya Hidup

Hasil Riset, Seks Rutin Bisa Cegah Pikun

SURABAYA, FaktualNews.co – Seks yang dilakukan secara rutin dan berkelanjutan, diyakini bisa mencegah pikun. Hal ini ditemukan pada sebuah penelitian yang dimuat dalam The Journals of Gerontology tahun 2017, sebagaimana dilansir Hello Sehat.

Kegiatan seksual bersama pasangan memang menimbulkan efek positif bagi tubuh, sebagaimana ditemukan dalam beberapa studi terdahulu. Ini disebabkan karena saat berhubungan seks, tubuh Anda mengalami serangkaian proses yang berdampak baik bagi kesehatan jantung, peredaran darah, sistem kekebalan tubuh, dan tentunya otak.

Kabar baik ini disampaikan oleh beberapa peneliti dari Coventry University dan Oxford University, Inggris. Mereka sebelumnya sedang menganalisis manfaat kegiatan seksual dan menemukan hubungannya dengan fungsi kognitif pada lansia.

Fungsi kognitif adalah rangkaian proses mental yang melibatkan kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat. Fungsi ini juga membuat Anda mampu memusatkan perhatian, memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan sejenisnya.

Penelitian ini dilakukan pada 73 lansia berusia 50-83 tahun yang tidak memiliki riwayat pikun, gangguan ingatan, ataupun cedera otak. Mereka diminta mengisi kuesioner gaya hidup dan kesehatan serta pemeriksaan fungsi kognitif. Fungsi kognitif diukur dengan mengacu skor Adenbrooke’s Cognitive Examination III (ACE-III).

ACE-III adalah tes singkat yang menguji lima fungsi kognitif, yakni kemampuan memusatkan perhatian, ingatan, bahasa, perbendaharaan kata, dan memahami bentuk.

Secara keseluruhan, responden yang aktif berhubungan seksual memiliki skor ACE-III lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak aktif. Skor yang lebih tinggi menunjukkan potensi hubungan seks rutin sebagai salah satu cara untuk mencegah pikun.

Pada penelitian ini, ada dua fungsi kognitif yang meningkat drastis, yakni kemampuan berpikir dengan lancar (fluency) serta visuospasial. Keduanya adalah unsur penting dalam fungsi kognitif lansia dan perlu dipertahankan agar lansia terhindar dari pikun.

Lansia yang dapat berpikir dengan lancar akan mampu memahami informasi dengan lebih mudah. Mereka tahu apa yang harus dilakukan dengan berbagai hal di sekitarnya dan bisa menjalani kegiatan sehari-hari secara mandiri.

Sementara itu, fungsi visuospasial membuat lansia dapat mengenali, membayangkan, dan menghitung jarak objek di sekitarnya. Dengan adanya kemampuan ini, lansia tidak akan mudah tersesat ataupun bingung meskipun ada di wilayah yang familiar.

Menurut penelitian ini, kemampuan berpikir lancar dan visuospasial meningkat seiring bertambahnya frekuensi seks. Keduanya meningkat saat responden yang tadinya tidak aktif sama sekali mulai rutin berhubungan seks sebulan sekali, lalu seminggu sekali.

Ada banyak teori yang menjelaskan mengapa hubungan seks bisa berdampak besar bagi kesehatan lansia. Salah satunya karena hubungan seks meningkatkan produksi senyawa kimia pada otak yang disebut dopamin.

Ketika diproduksi dalam jumlah besar, dopamin dapat menimbulkan rasa bahagia yang membuat Anda ingin melakukan sesuatu secara terus-menerus. Dalam kasus ini, rasa bahagia yang timbul saat berhubungan seks membuat Anda ingin melakukannya lagi.

Namun, fungsi dopamin tidak berhenti sampai di situ. Senyawa ini juga memacu motivasi, ingatan, dan kemampuan memusatkan perhatian. Efek dopamin usai rutin berhubungan seks lambat laun meningkatkan fungsi kognitif sehingga berpotensi mencegah pikun pada lansia.

Temuan ini memang masih terbilang baru. Sampel studi yang digunakan juga terbilang kecil sehingga perlu dikaji lebih lanjut. Meski demikian, ini adalah salah satu bukti bahwa hubungan seksual tidak hanya bermanfaat bagi kelanggengan hubungan, tapi juga kesehatan jangka panjang.