Berstatus PDP Covid-19, ASN Dispendik Gresik Meninggal, Kantor Ditutup
GRESIK, FaktualNews.co-Salah satu ASN (Aparatur Sipil Negara) pada Kantor Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Gresik, meninggal dunia dengan status PDP (pasien dalam pengawasan) terkait Covid-19.
Akibat itu, kantor Dispendik ditutup selama 7 hari terhitung mulai hari ini, Senin (15/6/2020) hingga Sabtu (20/6/2020). Seluruh pegawai dipulangkan.
Hanya ada beberapa petugas yang standby melayani verifikasi piagam prestasi untuk penerimaan peserta didik baru (PPDB).
“Instruksi penutupan kantor Dispendik ini karena salah seorang ASN meninggal dunia dengan gejala mirip Covid-19,” ungkap seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya, Senin (15/6/2020).
Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Gresik Mahin menjelaskan, ASN yang meninggal itu bernama Burhan Syarif. Dia bertugas di Kasi Kurikulum Sekolah Dasar. Sebelum meninggal, sudah tidak masuk kerja, mengajukan izin karena sakit.
Mahin mengungkapkan, berdasarkan laporan, pegawai yang tinggal di Desa Gumeno Kecamatan Manyar ini memang awalnya sakit dengan gejala seperti Covid-19.
Mulai batuk kering dan suhu tubuhnya sangat tinggi. Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Puskesmas setempat agar memeriksa kondisi Burhan.
Minggu (14/6/2020) sekitar pukul 17.00 WIB, sambung Mahin, Burhan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa. Sempat menjalani perawatan.
“Namun beberapa jam kemudian meninggal dunia dengan status PDP. Saya mendapat kabar malam hari sekitar pukul 23.30 WIB, saudara kami Burhan Syarif meninggal,” ucap Mahin saat dikonfirmasi, Senin (15/6/2020).
Atas kejadian tersebut, Kadispendik Gresik langsung mengeluarkan Surat Pemberitahuan Nomor 420/2278/437.53/2020 yang isinya Kantor Dispendik Gresik tidak menerima pelayanan mulai hari Senin hingga Sabtu (15 hingga 20 Juni), guna mencegah penularan Covid-19.
Karena kantor ditutup, seluruh pegawai bekerja dari rumah. Hanya beberapa petugas PPDB yang standby di kantor. Itu pun deadline sampai besok pagi.
“Kami masih menunggu hasil swab Burhan Syarif dari Dinas Kesehatan. Jika hasil swab dan tracingnya sudah keluar akan dilakukan rapid test dan swab terhadap seluruh pegawai Dinas Pendidikan. Total sekitar 117 pegawai, ASN dan honorer,” pungkas Mahin.