PAMEKASAN, FaktualNews.co – Para pedagang keliling di Kabupaten Pamekasan, Madura, yang tiap harinya berjualan di sekolah, luput dari bantuan ‘Jaring Pengaman Sosial (JPS)’ dari Pemkab Pamekasan.
Sejak diliburkannya semua sekolah di Pamekasan, sekitar tiga bulan lalu. Hingga kini, para pedagang keliling tersebut tidak bisa berjualan.
Bahkan, sebagian dari mereka, ada yang menjual kendaraan yang dipakai berjualan. Hal ini demi memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-harinya.
Suriadi Agus Pradana, pedagang mainan yang biasa berjualan keliling di sekolah mengatakan, rekan seprofesinya, luput dari bantuan jaring pengaman sosial terdampak Covid-19 yang dikeluarkan Pemkab Pamekasan.
Padahal kata dia, para pedagang keliling yang kesehariannya berjualan di sekolah inilah yang sangat terdampak akibat mewabahnya pandemi Covid-19.
“Kami sekarang sudah tidak memiliki penghasilan sama sekali. Rombong kami masih diistirahatkan sembari menunggu sekolah masuk,” kata Suriadi, Rabu (17/6/2020).
Terkait itu, Suriadi mengaku pernah membuat surat terbuka melalui media sosial Facebook yang disampaikan kepada Pemkab Pamekasan perihal keluhan yang dialami para pedagang keliling sejak sekolah diliburkan.
“Saat ini kami jadi PDP (Positif Dadi Pengangguran), akibat diliburkannya sekolah karena dampak dari pandemi Covid-19 ini, “sindirnya.
Suriadi berharap agar pihak Pemkab Pamekasan mendengar keluhan para pedagang keliling tersebut. “Semoga keluhan kami ini bisa sampai dan terdengar pihak Pemerintah Kabupaten Pamekasan tercinta ini,” ujarnya.