FaktualNews.co

Tak Serius Tangani Covid-19, Bupati Situbondo Ancam Berhentikan Kades

Birokrasi     Dibaca : 1041 kali Penulis:
Tak Serius Tangani Covid-19, Bupati Situbondo Ancam Berhentikan Kades
FaktualNews.co/Fatur Bari
Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto

SITUBONDO, FaktualNews.co – Guna memutus rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19, Pemkab Situbondo meminta kepada para Kepala Desa (Kades) serius dalam penanganan Covid-19. Dengan cara, memperketat akses keluar-masuk, melaporkan jika ada indikasi warganya tertular virus Corona, serta tugas-tugas lain berkaitan dengan penanganan Corona.

Namun, jika nanti ditemukan ada Kades di Situbondo yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, akan diberi sanksi. Hukuman paling berat, berupa pemberhentian sementara dari jabatannya.

Bupati Situbondo, Dadang Wigiarto menerangkan, Kepala Desa merupakan Ketua Gugus Tugas di tingkat desa. Sebab itu, lanjut Dadang, mereka memiliki tanggung jawab dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Makanya, kalau ada Kades tidak serius, kita akan melakukan pembinaan. Dalam jangka waktu tertentu tidak mengindahkan, akan saya proses untuk diberhentikan sementara,” ancam Dadang Wigiarto, Jumat (19/6/2020).

Menurutnya, sudah ada petunjuk bagi Kades dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dia mencontohkan dengan keharusan menyediakan tempat isolasi di tingkat desa. “Apakah kades secara nyata melaksanakan isolasi atau tidak. Kalau tidak, agar ada catatan-catatan,” bebernya.

Untuk kepentingan itu, Bupati Dadang mengaku, sudah mengumpulkan para camat. Dia menjelaskan, camat ditugaskan untuk mengawasi kinerja para Kades. “Camat akan melaporkan ke gugus tugas, seperti apa kerja kepala desa,” katanya.

Bupati Dadang menegaskan, untuk pemberhentian kades itu, tidak diatur secara spesifik dalam Peraturan Bupati (Perbup) New Normal. Namun, bukan berarti tidak ada landasan hukum dalam pemberian sanksi itu. “Dasarnya, tidak melaksanakan kewajiban,” tegas Bupati Dadang.

Sementara itu, saat ini pemerintah daerah mulai menggencarkan sosialisasi pemakaian makser di tengah-tengah masyarakat. Ini untuk mengefektifkan penggunaan masker ketika new normal. “Sehingga nanti masyarakat punya kesadaran,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas
Tags