Kesehatan

Bidan di Jombang Meninggal karena Corona, Hasil Swab Keluar Setelah Dimakamkan

JOMBANG, FaktualNews.co-Kabar duka menyelimuti dunia medis di Jombang, Jawa Timur. Salah satu bidan di wilayah setempat meninggal dunia karena karena terinfeksi Covid-19.

Diperoleh informasi, bidan berinisial DR yang sehari-hari bertugas di Puskemas Peterongan meninggal dunia di RSUD Jombang pada Kamis, 18 Juni 2020 lalu.

Dia sempat diisolasi dan dirawat selama empat hari sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jombang, Budi Winarno, enggan memberikan komentar terkait kabar duka ini.

Hanya saja, dia mengatakan, aktivitas Puskesmas sempat ditutup sementara karena beberapa kegiatan sterilisasi ruangan dan rapid test kepada para pegawai di puskesmas setempat.

“Berdasarkan penjelasan kepala Puskesmas bahwa aktifitas puskesmas pada hari Jumat lalu (19/6/2020) berhenti sebentar karena ada penyemprotan disinfektan dan sedang melaksanakan rapid test pada 94 pegawai puskesmas dengan hasil non-reaktif, sehingga Sabtu kemarin puskesmas sudah buka kembali,” terangnya.

Soal kabar meninggalnya bidan karena terkonfirmasi positif Covid-19, Budi meminta ke Dinas Kesehatan saja.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Drg Subandriyah, membenarkan bidan DR meninggal dunia karena positif terinfeksi virus corona.

Bidan asal Desa Jabon Kecamatan Jombang ini dikebumikan di pemakaman umum setempat.

Namun, proses pemakaman sang pahlawan kesehatan ini tidak dilakukan sesuai SOP (Strandar Operasional Prosedur) penanganan Covid-19. Sebab saat itu hasil uji swab yang bersangkutan belum keluar.

“Setelah meninggal baru hasil swab keluar dan yang bersangkutan dinyatakan positif,” pungkasnya.

Yang pasti, menurut Subandriyah, begitu hasil swab keluar dan dinyatakan positif, seluruh ruangan di Puskesmas Peterongan disterilisasi.

Selain itu, juga melakukan rapid test terhadap 94 karyawan Puskesmas Peterongan, serta sekitar 60 warga sekitar puskesmas.

Tak hanya itu, terhadap keluarga almarhumah dan 40-an warga pentakziah di rumah duka, juga dilakukan rapid test.

“Alhamdulillah, hasil tes seluruhnya nonreaktif, baik untuk karyawan warga sekitar maupun pelayat (pentakziyah),” kata Mbak I’ah, sapaan akrab Kepala Dinkes Jombang.