Peristiwa

Puluhan Tandon Air Cuci Tangan Rusak, Dewan Jombang Minta GTPP Covid-19 Diaudit

JOMBANG, FaktualNews.co-Wakil Ketua Komisi D DPRD Jombang M Syarif Hidayatullah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke puluhan tandon air untuk cuci tangan, yang tersebar di sejumlah titik wilayah perkotaan Jombang, Minggu (21/6/2020).

Hasilnya, tandon-tandon air yang disediakan oleh Gugus Tugas Penanganan Percepatan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Jombang sebagian besar dalam kondisi kurang terawat, bahkan sebagian rusak.

“Saya sayangkan. Percuma anggaran begitu besar. Saya lihat airnya tidak ada, tandonnya hancur, tidak ada yang merawat. Saya mendapatkan laporan dari masyarakat dan saya buktikan sendiri ternyata benar,” katanya, di sela sidak.

Syarif berharap pihak berwenang melakukan audit anggaran pembelian tandon air ini. Ia melihat banyak wadah sabun cuci tangan yang hilang dan tampak tak terawat.

Hal ini ia temukan di depan Jalan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tepatnya di depan Universitas Darul Ulum dan Supermarket Borobudur. Syarif juga mengecek tandon air serupa di Jalan KH M Hasyim Asyari, Jombang.

“Saya minta ini diaudit anggarannya segera. Bupati dan wakil bupati terhormat dan siapapun yang terkait, mari sama-sama kita melihat keadaan yang ada di bawah. Ini rusak, anggaran besar percuma, mubazir,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Gus Sentot ini menilai penyebab terjadinya penelantaran tandon air ini karena kurang matangnya perencanaan dari GTPP Covid-19.

“Kalau perencanaanya matang tentu sudah jelas bagaimana langkah yang dilakukan setelah tandon dibeli,” tambahnya.

Data yang diterima FaktualNews.co, setiap satu paket tandon lengkap dianggarkan Rp 2.150.000. Kemudian tandon tersebut dibagikan satu-satu ke setiap desa dan kelurahan di Kabupaten Jombang.

Tandon ini juga dikirim ke 21 kantor kecamatan di Kabupaten Jombang sebanyak dua buah. Total anggaran yang dikeluarkan sekitar Rp 1,1 miliar, untuk pengadaan 500 tandon yang direncanakan.

Tandon air ini paling banyak ditempatkan di jalur T meliputi Jalan KH Wahid Hasyim, Jalan A Yani, Jalan Gus Dur dan KH M Hasyim Asy’ari dengan total 40 tandon.

Sisanya dibagikan ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jombang untuk dipasang di setiap pasar masing-masing dua unit. Kecuali tiga pasar besar Jombang yang mendapat empat tandon. Ketiganya yaitu Pasar Legi, Pasar Pon, Pasar Tunggorono.

Tempat umum juga dipasang, seperti di alun-alun, kebun ratu, keplaksari, pasar, gereja dan Stasiun kereta api.

“Karena tandonnya menganggur, sebaiknya disumbangkan ke masjid, pondok pesantren atau mungkin ke masyarakat yang kurang mampu,” tandas Gus Sentot.