Sejumlah Nasabah Bank Bukopin di Sidoarjo Kesulitan Cairkan Dananya
SIDOARJO, FaktualNews.co – Sejumlah nasabah Bank Bukopin Cabang Sidoarjo, mengeluh. Pasalnya, mereka kesulitan mencairkan dananya yang disimpan di bank tersebut. Salah satu nasabah yang kesulitan menarik dananya adalah Dedy Setiawan Tan.
Pria 55 tahun itu emosi dan berteriak-teriak di Kantor Cabang Bukopin Sidoarjo di Jalan Raya Ahmad Yani Sidoarjo, karena dikasih janji palsu pihak bank saat hendak mencairkan dananya yang masih tersisa Rp75 miliar.
Minggu lalu, Dedy sudah membuat kesepakatan dengan bank ini, bahwa uang yang di didepositokan dijanjikan bisa di cairkan senilai Rp 45 miliar hari Senin (22/6/2020).
Namun kenyataannya, uang Dedy hanya dicairkan Rp 640 juta. Padahal Dedy mendepositkan uangnya dengan fasilitas dapat dicairkan sewaktu-waktu atau breakable.
“Hari ini Bank Bukopin hanya bisa menyediakan dana Rp 640 juta, tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Kalau seperti ini, Bank ini sudah bangkrut,” kata Dedi Setiawan Tan.
Dedi menilai Bank Bukopin Cabang Sidoarjo sudah tidak memiliki iktikad baik. Demikian ini karena tidak berani memberikan jaminan atau memastikan kapan sisa depositonya bisa dicairkan. Dedy menegaskan hanya butuh kepastian, kapan sisanya akan dicairkan.
Langkah selanjutnya, kata dia, akan melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. Menurutnya tindakan yang dilakukan pihak Bank Bukopin Cabang Sidoarjo sudah masuk dalam kategori penggelapan dan penipuan terhadap nasabah.
Secara terpisah, FN salah satu nasabah Bank Bukopin Cabang Sidoarjo, mengaku memiliki tabungan asuransi pendidikan untuk anaknya.
Setelah mendengar kabar kurang sedap tentang keuangan Bank Bukopin, dia berniat mengambil semua uang tabungan tersebut.
“Sebenarnya saya ingin mengambil semua, tapi pihak bank dari kemarin dibatasi hanya boleh mencairkan Rp 5 juta perhari,” jelasnya.
FN menambahkan, pihaknya sudah menunggu selama dua jam lebih di Kantor Bank Bukopin Cabang Sidoarjo, tapi tidak kunjung mendapat giliran dipanggil.
“Apakah uangnya sudah habis ya mas?,” tanya FN dengan nada kesal.
Sementara pihak bank enggan dimintai keterangan wartawan. Awak media tidak diperkenankan masuk.