Kesehatan

Sempat Zero, Positif Covid-19 di Kota Probolinggo Kembali 10 Kasus

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Setelah sempat Zero atau nol pada 2 hari, RSUD dr Mochamad Saleh Kota Probolinggo, kedatangan lagi pasien. Tak tanggung-tanggung, ada tambahan 10 pasien baru terkonfirmasi Covid-19.

Hal tersebut diungkap Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 setempat, dr Abraar HS Kuddah, Sabtu (20/6/2020)kemarin sore. Disebutkan, dari 10 pasien, 9 yang dirawat di RSUD dr Mochammad Saleh, sedang seorang pasien dirawat di Rumah Sakit Surabaya.

Dalam keterangannya saat video conference (vidcon), dr Abraar yang didampingi Plt Kepala Dinkes P2KB, dr NH Nidayati menyampaikan, seluruh pasien dalam kondisi stabil. Dalam kesempatan itu, ia kemudian menjelaskan satu persatu pasien Covid-19 tersebut.

Sepuluh pasien baru itu antara lain, 1 PDP (Pasien Dalam Pengawasan) beralamat di Kelurahan Triwung Kidul dan sedang dirawat di RSUD dr Mohammad Saleh. Kemudian 4 OTG (Orang Tanpa Gejala) yang sebelumnya diisolasi di Rusunawa, warga Kelurahan Mayangan.

Dua OTG dari Kelurahan Curah Grinting dan Kanigaran; Seorang pasien dari Kelurahan Triwung Kidul dan satu dari Kelurahan Wiroborang serta seorang lagi warga Kelurahan Jati yang pulang dari Kalimantan. Mereka adalah klaster hasil tracing pasien DBD yang sudah sembuh, klaster Kalimantan dan Kabupaten Probolinggo.

“Warga Kota Probolinggo yang bekerja di Kalimantan, pulang. Dengan kesadaran sendiri melakukan rapid test mandiri. Hasilnya reaktif. Test Swab-nya positif. Tinggal di Rusunawa,” ungkap dr Abraar.

Selain 9 pasien baru, RSUD dr Mohamad Saleh juga merawat 4 pasien dari luar daerah yaitu, pasien positif dari Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan, Surabaya, dan Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo. “Jadi yang dirawat di RSUD dr Mochamad Saleh semuanya 13 pasien,” jelasnya.

Jubir sekaligus Plt Direktur RSUD setempat itu mengaku, beberapa hari lalu di RSUD tidak ada atau zero pasien Covid-19. Warga Kota hanya ada satu positif, tetapi dirawat di Surabaya.

“Ini bukan aib. Masyarakat sudah makin tinggi kesadarannya. Terbukti, mereka melakukan tes sendiri. Sehingga sampai ada yang positif,” bebernya.

Menurutnya, pasien terkonfirmasi virus corona tidak perlu dijauhi. Yang harus dijauhi adalah virusnya. Caranya dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan dalam beraktivitas sehari-hari.

“Kami mohon kesadaran warga untuk bekerja sama. Pro-aktif datang ke fasilitas kesehatan untuk periksa. Tidak perlu takut. Cara ini lebih mudah bagi kami untuk melakukan tracing dan terapi,” ungkap dokter spesialis bedah ini.

Sementara Plt Kepala Dinkes P2KB, dr NH Hidayati menambahkan, cara terpenting memutus mata rantai penyebaran Covid 19 melalui tes, tracing, treatment serta isolasi. Menurutnya, butuh kerjasama. Tetap disiplin memakai APD (Alat Pelindung Diri),

“Memakai masker, cuci tangan dengan sabun, menyiapkan hand sanitizer dan tetap di rumah,” pinta dr Ida.