Jelang New Normal, UKM di Jombang Mulai Bangkit
JOMBANG, FaktualNews.co – Setelah melewati beberapa bulan penuh tantangan karena Covid 19. Beberapa usaha kecil menengah (UKM) di Jombang mulai memasuki era kebangkitan kembali.
Hal ini diakui A’dhomussjuhur, pemilik merk dagang songkok bernama “Adhom Indonesia”. Pria yang akrab disapa Aa’ ini menyediakan berbagai jenis kopiah dan perlengkapan haji di Jalan Pahlawan, Kepanjen, Jombang.
Memasuki persiapan new normal, beberapa sektor ekonomi mulai menemukan jalurnya kembali. Daya beli masyarkat pun mulai naik.
“Beberapa bulan sebelumnya memang sulit, tapi mulai bulan Juni 2020 ini sudah mulai merangkak pulih lagi,” jelasnya, Kamis (25/6/2020).
A’dhom menjelaskan, selama pandemi Covid-19, penjualan turun hampir 50 prosen. Namun ia menegaskan tidak melakukan pemecatan karyawan. Hanya ada pengurangan bonus. Meskipun harga yang ditawarkan mulai Rp16 ribu per kopiah, tapi tetap sepi peminat.
“Kalau Tunjangan Hari Raya (THR) masih tetap kemarin,” tambahnya.
Alumni Universitas Pesantren Darul Ulum (Unipdu) Peterongan, Jombang ini menjelaskan penyebab penjualannya menurun selaam Covid-19 karena banyaknya madrasah yang libur. Secara langsung berpengaruh dengan berkurangnya pendapatan.
Strategi A’dhom bertahan dalam masa Covid-19 yaitu memindahkan cara berjualan. Di mana awalnya model grosir pindah beralih eceran lewat online.
“Kunci sukses dalam bisnis yaitu aksi langsung, istiqomah dan update ilmu baru. Kalau eceran masih lumayan” ungkap A’dhom.
Sebagai pimpinan sebuah usaha, A’dhom berpikir tak boleh diam di tempat. Ia harus menghidupkan tiga karyawan. Di mana para karyawan tersebut memiliki keluarga yang harus dinafkahi.
Kini, usahanya juga mulai merambah dunia Internasional. Dua negara yang dipasok yaitu Arab Saudi dan Malaysia.
Produk andalannya tetap berbagai jenis songkok. Ada songkok hitam, peci rajut, peci maiyah dan peci haji.
“Untuk pasar online pengiriman ke seluruh Indonesia. Sedangkan pasar Internasional baru bisa kirim ke Malaysia dan Arab Saudi,” tegasnya.
Saat ini, Adhom Indonesia” memiliki dua nama produk khusus songkok dua, yaitu songkok Ummah dan wali.
Nama Ummah terinspirasi dari nama ibu saya Umrotul Mahfudoh. Rembukkan dengan keluarga, satunya dinamakan Wali. Terinspirasi dari Wali Songo. Dalam sehari ia bisa menjual 50-100 peci.
“Ada yang beranggapan usaha kopiah hanya musiman. Padahal barang ini sudah jadi kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia. Meskipun tidak hari raya tetap ada yang beli. Termasuk orang non muslim,” tandas A’dhom.