Peristiwa

Postingan Petugas SPBU di Kota Probolinggo Curang Viral di Medsos, Pemilik: “Kami Tak Pernah Peduli”

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Mastrip Kelurahan Kedopok, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, mendapat omelan dari netizen yang akun Facebook-nya bernama Cinta Suci.

Dalam status yang diunggahnya menyebut, kalau salah satu operator SPBU itu, tidak jujur. Karena saat ia membeli bensin seharga Rp 10 ribu, penunjuk harga dimeter pompa Rp 7 ribu. Dampaknya, ia merasa dirugikan Rp 3 ribu.

Merasa dirugikan, Cinta Suci kemudian menulis di statusnya dengan kalimat, “Hati-hati kalau mengisi bensin di Jl. Mastrip. Pekerjanya curang, Aku ngisi 10 ribu, aku lihat meteran bensinnya cuma 7 ribu”. Postingan tersebut diunggah kemarin, pukul 15.12 WIB.

Hingga Kamis (22/6/2020) status itu mendapat 441 suka atau jempol dan 206 komentar serta 2 kali dibagikan. Dalam sebuah komentarnya, Cinta Suci menyatakan, bukan hanya sekali, tapi berkali-kali memergoki. Bahkan, ia sempat menegur sang operator yang dikatakan curang tersebut.

Saat dikonfirmasi soal omelan salah seorang nitizen tersebut, Sekretaris SPBU mengatakan, hal itu seharusnya tidak terjadi. Jika pembeli ada yang dirugikan, harusnya langsung lapor ke kantornya yang berada di sisi utara SPBU.

“Kalau langsung lapor ke kami, kan enak. Karyawannya langsung tak panggil. Ia dipertemukan dengan pelapor,” jelasnya.

Setelah melihat status omelan netizen, sekretaris memastikan kalau unggahan omelan itu, bukan dari Facebook. Tetapi, dari status WA (WhatsApp) yang diunggah ke FB. Ia mengaku belum tahu omelan tersebut. “Saya belum tahu. Biasanya kalau ada komentar di FB, kami di-tags sama teman-teman,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Mita, pemilik SPBU, namun, ia tidak mempermasalahkan. Menurutnya, komentar status seperti itu banyak di media sosial, hanya saja pihaknya tidak pernah menanggapi. “Ya, kita biarkan saja. Soalnya kami tidak pernah curang dan mengurangi ukuran,” ujarnnya.

Karenanya, warga yang membeli bahan bakar ke SPBU-nya tidak berkurang alias masih banyak. Ditambahkan, bisa saja yang nulis komentar seperti itu, orang yang iri, tidak suka dan ingin menjatuhkan.

“Kami tidak pernah peduli dengan itu. Masih ratusan ribu warga yang beli BBM ke kami,” tegasnya.

Soal ukuran, Mita menyatakan sudah sesuai, bahkan ia tidak takut kapanpun SPBU-nya diperiksa atau ditera. Dikatakan, SPBU-nya ditera ulang setiap tahun sekali. Tidak hanya itu, sesekali ada sidak tanpa pemberitahuan sebelumnya dari pejabat yang berwenang. “Kenapa takut kalau ukurannya sesuai,” pungkasnya.

Terpisah, Kepada Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP), Gatot Wahyudi, tentang omelan netizen Gatot mengaku, belum mengetahui. Piahaknya akan segera menindaklanjuti hal tersebut.

“Oke kita jadikan rujukan, sesegera mungkin kita akan perintahkan petugas Tera untuk melakukan pengecekan di lokasi SPBU yg dimaksud. Terima kasih ya infonya,” kata Gatot singkat.