Wabah Corona, Pedagang di Tulungagung Tak Berani Stok Hewan Kurban
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Tahun ini, perayaan hari raya kurban bakal dilaksanakan di tengah Pandemi Covid-19. Bagi pedagang hewan kurban, dampaknya cukup terasa karena mengalami penurunan omzet penjualan.
Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka periode ini tidak berani melakukan stocking dalam jumlah banyak.
Salah satu pedagang kambing asal Desa Serut Kecamatan Boyolangu, Saim Soimun menuturkan, pada tahun biasanya sekitar 2 bulan menjelang hari raya kurban ia berani menstok hingga 300 ekor kambing.
Namun, ditengah situasi Covid-19 seperti ini, ia hanya berani menstok sebanyak 100 ekor kambing saja. Atau memgalami penurunan hingga 60 persen.
“Biasanya bulan-bulan seperti ini, sebulan menjelang hari raya. Sudah ada yang membeli ke kita, tapi karena situasi seperti ini masih sepi,” terangnya, Jumat (26/6/2020).
Sementara itu, soal harga, masih dikisaran yang normal. Dan tidak jauh berubah dari tahun-tahun sebelumnya.
“Yang paling laku biasanya dikisaran Rp. 2 juta sampai Rp. 2,5 juta. Kalau harga stagnan saja,” paparnya.
Selain itu, untuk strategi pemasaran, pihaknya akan melakukan jemput bola dengan menghubungi para pelanggan tetap yang biasanya melakukan pembelian.
“Kita akan berusaha menghubungi, karena data-data pembeli atau pelanggan kan juga ada,” jelasnya.
Saim menambahkan, untuk penurunan proses penjualan dipasar tidak sepenuhnya dipengaruhi aturan di pasar yang ketat. Lebih ke faktor, memang menurunnya daya beli masyarakat secara umum.
