Wisata

Pembukaan Wisata Gunung Budeg Tulungagung Menunggu Regulasi Pemkab

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah mengeluarkan surat edaran terkait penerapan new normal di sektor pariwisata, pengelola obyek wisata Gunung Budheg Tulungangung belum berani membuka wisata pendakian dan wahana kamping.

Kepala Pokdarwis Gunung Budheg Agus utomo mengatakan, pihaknya hingga kini masih menunggu adanya regulasi Pemkab Tulungagung terkait obyek wisata.

Dia tahu wisata alam lainnya seperti pantai Gemah telah dibuka sejak beberapa waktu lalu. Namun demikian pihaknya enggan berinisiatif membuka tempat wisata itu sebelum ada kejelasan dari Pemkab.

“Pengelola wisata Gunung Budheg juga sudah melakukan persiapan dengan memeriksa tracking pendakian sampai puncak, karena sudah 3 bulan tidak dinaiki pendaki,” papar Agus, Minggu (28/6/2020).

Selain itu, pihaknya juga melakukan perbaikan jalur menuju ke puncak memeriksa tali pengaman pinggir tebing, Pembersihan lokasi, Persiapan tempat cuci tangan, serta membuat himbauan memakai masker.

“Dari beberapa persiapan itu, kendala ada di persiapan alat pengukur suhu tubuh, karena tidak ada anggaran dari pemkab Tulungagung,” jelasnya.

Sehingga pihaknya berharap sebelum obyek wisata dibuka, pihak Pemkab bisa melakukan survei terlebih dahulu terkait kesiapan tempat wisata untuk dibuka kembali.

“Berharap Pemkab Tulungagung segera menginstruksikan seluruh obyek wisata untuk dibuka. Selain karena ekonomi, hal ini juga berkaitan dengan desakan masyarakat untuk segera membuka obyek wisata, karena selama 3 bulan ditutup masih ada pengunjung yang mendesak ingin masuk ke area tempat wisata,” paparnya.

Sementara itu, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro mengatakan, pihaknya masih menyusun SOP sektor pariwisata.

“Nantinya akan ada Surat Edaran dari Bupati,” jelasnya.

Selain itu, pemkab Tulungagung tidak menyediakan anggaran untuk penerapan protokol kesehatan. Seluruhnya harus dipersiapkan dari pihak pengelola wisata.

“Apabila nantinya diketahui wisata tersebut tidak menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19, maka pihaknya tidak segan-segan untuk menutup kembali obyek wisata itu,” paparnya