FaktualNews.co

Kasus Dugaan Penggelapan Bansos Aslut di Kota Probolinggo Terus Bergulir

Hukum     Dibaca : 771 kali Penulis:
Kasus Dugaan Penggelapan Bansos Aslut di Kota Probolinggo Terus Bergulir
FaktualNews.co/Mojo
Bu Suryo Tiwani (80) didampingi kuasa hukumnya W Djando dan warga setempat.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Kasus dugaan korupsi atau penggelapan Bansos Aslut (Asistensi Sosial Lanjut Usia Terlantar(, terus bergulir. Pada Selasa (30/6/2020) pukul 15.30 WIB, Bu Suryo Tiwani (80) dimintai keterangan tim penyidik Polres Probolinggo Kota.

Lantaran penglihatannya terganggu (buta) dan tak kuat berjalan, Suryo Tiwani dimintai keterangan di rumahnya, Jalan Ijen RT 2 RW 1, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota setempat, didampingi kuasa hukumnya W Djando.

Sebelum meninggalkan rumah kliennya, Djando mengapresisi langkah Polresta yang telah menindaklanjuti laporan Ester, cucu Suryo Tiwani. Bahkan, petugas mendatangi rumah Suryo dengan pertimbangan kondisi tubuh yang bersangkutan.

Saat ditanya apa saja yang ditanyakan tim penyidik, Djando enggan berterus terang. Yang jelas menurutnya, seluruh pertanyaan dijawab oleh Bu Suryo. “Seputar aliran bansos. Klien kami tidak menerima bansos yang menjadi haknya dari 2018 sampai 2019,” jawabnya.

Kepada petugas, kliennya mengaku tidak pernah memegang rekening dan ATM. Kartu identitas (KTP) berikut rekening dan ATM-nya dipegang pendamping Aslut Kelurahan Pilang, yaitu Lukman Hakim.

“Klien kami pernah menerima uang dari pendampingnya 2 kali. Tapi setelah itu, tidak pernah,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu juga, pria yang tinggal di Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran tersebut, Rabu besok akan melaporkan Lukman Hakim dalam kasus yang sama. Disebutkan, Supina (75) warga RT 5 RW 1, kelurahan setempat juga mengalami hal sama.

Ia hanya menerima 2 kali uang bansos dari pendamping Aslut yang menjadi haknya, dan setelahnya tidak pernah mendapat lagi. Djando mengaku, telah mengantongi surat kuasa dari yang bersangkutan dan Amina, anaknya.

“Ya, Besok kami akan lapor ke mapolresta. Kami sudah pegang surat kuasanya,” ungkapnya.

Djando menambahkan, informasi yang didapat ada sekitar 12 orang penerima bansos di Kelurahan Pilang. Dan yang baru diketahui hanya 2 orang yakni, bu Suryo Tiwani dan bu Supina.

“Dimungkinkan ada korban lagi yang belum diketahui. Soalnya informasi yang kami dapat dari warga, ada 12 orang,” pungkasnya.

Hingga saat ini, belum diketahui siapa saja warga kelurahan setempat yang menerima bansos dari program tersebut. Saat dikonfirmasi ke kantornya, kepala Dinas Sosial (Dinsos) dan PPP tidak ada di ruangannya. Sekretaris Dinsos menyebut, kepala dinasnya tengah menghadiri rapat evaluasi realisasi anggaran selama 2 hari di Situbondo.

Saat sejumlah wartawan mengutarakan kedatangannya ingin meminta penerima Aslut se-Kota dan Kelurahan Pilang, sang sekretaris mengatakan tidak tahu. Saat ditanya ASN yang membidangi bansos Aslut, yang bersangkutan mengatakan kalau yang membidangi bansos Aslut sudah pindah.

“Kami tidak tahu karena yang membidangi sudah pindah. Sampean tanya langsung saja ke Kepala Dinas. Kalau sekarang tidak ada. Pak Kadis ada di Situbondo menghadiri rapat. Ini acaranya,” jelas perempuan itu seraya menunjuk ke papan agenda Kepala Dinsos.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Heri Sugiono membenarkan, kalau bu Suryo dimintai keterangan di rumahnya. Sedang untuk terlapor Lukman Hakim, akan dimintai keterangan, Kamis (2/7/2020) mendatang.

“Ya, sore petugas kami ke rumah bu Suryo. Kalau terlapor, Kamis depan,” ujarnya singkat.

Baca juga: Korban Uang Bansos di Rekening Raib di Kota Probolinggo, Bertambah

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas
Tags