JEMBER, FaktualNews.co–Dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Jember (Unej), diketahui ada dua peserta yang reaktif versi rapid test dan positif Covid-19.
Kedua peserta tersebut terpaksa tidak bisa ikut pelaksanaan UTBK, dan nantinya akan ikut pada tes tahap kedua yang akan dilakukan dua minggu kemudian.
“Untuk tes tahap kedua dilakukan awal Agustus. Peserta tersebut diminta melakukan karantina diri terkait protokol kesehatan Covid-19. Jika tidak bisa mengikuti tes tahap kedua, akan masuk dalam kategori cadangan,” ujar Kasubag Humas Unej Rokhmad Hidayanto dikonfirmasi wartawan, Minggu (5/7/2020).
Kedua peserta yang tidak dapat mengikuti UTBK tersebut berasal dari luar Kabupaten Jember.
“Keduanya dari luar Jember. Dari Probolinggo reaktif, yang positif pokoknya dari luar kota,” katanya enggan menjelaskan lebih detail identitas peserta tes.
Pria yang akrab dipanggil Didung ini menyampaikan, untuk pelaksanaan tes UTBK di Universitas Jember, pihak kampus menyediakan 18 ruang ujian.
“Yang saat ini dilakukan sidak oleh Tim Gugus Tugas Covid-19, berada di kampus FK (Fakultas Kedokteran) Unej,” ujarnya.
Diketahui, dalam pelaksanaan UTBK di Unej tersebut, Bupati Jember bersama dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 lainnya.
Yakni Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono dan Dandim 0824 Jember Letkol (Inf) La Ode M Nurdin melakukan sidak dan pengecekan peserta ujian.
“Dalam pelaksanaan tes UTBK di Jember diikuti 12 ribuan peserta. Yang 4 ribu di antaranya dari Jember,” kata Bupati Jember Faida di sela sidak ke lokasi ujian.
Faida mengatakan, untuk peserta dari luar daerah menggunakan gelang kuning sesuai protokol kesehatan.
“Semua sudah dirapid test, untuk khusus Jember secara gratis. Yang dari luar kota sesuai aturan kota asal masing-masing, dan saat masuk Jember dipakaikan gelang kuning, tanda sudah melalui pengecekan di pos pantau sebelum masuk Jember. Artinya boleh ikut UTBK di Jember. Untuk yang reaktif bisa ikut gelombang layanan susulan,” katanya.