PAMEKASAN, FaktualNews.co – Sejumlah mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di depan DPRD Pamekasan, Kamis, (16/07/2020).
Korlap aksi Affan Azhari mengatakan, mahasiswa Pamekasan menolak Omnibus Law secara keseluruhan dan mendesak penghentian pembahasan omnibus law RUU Cipta Kerja.
Menurutnya, RUU itu cacat prosedur dan bermasalah dalam substansi. “Kami menilai bahwa baik parlemen maupun pemerintah tidak punya niat politik untuk melindungi rakyatnya,” kata mahasiswa UNIRA tersebut.
Dia mengatakan, DPR tampak tergesa-gesa dalam pembahasan produk legislasi pro-penguasa dan pengusaha dan abai dengan legislasi yang dibutuhkan rakyatnya sendiri seperti RUU Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Adat, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual
“Omnibus Law adalah ancaman bagi seluruh rakyat, tidak hanya rakyat akan tetapi juga ancaman bagi lingkungan hidup,” ujarnya.
Selain itu, ia menilai Omnibus Law adalah produk pemiskinan yang struktural dan sistematis, bertentangan dengan konstitusi dan cita-cita bangsa dalam mensejahterakan rakyat.
“Secara tegas seluruh mahasiswa menolak untuk dilanjutkan pembahasan dan peresmian Omnibus Law,”tandasnya.
Hingga berita ini ditulis, aksi demonstrasi terus berlangsung di depan kantor DPRD Pamekasan. Secara bergantian mereka berorasi memakai megaphone.