Peristiwa

Dinobatkan Jadi Pengamen Tangguh, Tiga Grup Pengamen Ini Pakai Masker Saat Beraksi

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Tiga grup pengamen jalanan di Kota Mojokerto dinobatkan sebagai Pengamen Tangguh Semeru oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.

Para musisi jalanan itu juga dibekali masker, face shield, hand sanitizer, dan edukasi protokol kesehatan.

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengapresiasi inovasi Polresta Mojokerto untuk menghibur warga Kota Mojokerto yang menjalani perawatan di Rusunawa, Cinde Kecamatan Prajurit Kulon tersebut.

Ning Ita sapaan akrabnya, menuturkan, para musisi jalanan sebaiknya tidak dimusuhi, melainkan harus dibina dan diberdayakan.

Sebenarnya, sejak awal tahun, saya sudah mendesain berbagai program pemberdayaan pekerja seni, termasuk musisi jalanan, seperti pelibatan mereka dalam kegiatan pemerintah, swasta, dan BUMN,” ujar Ning Ita saat meluncurkan program tersebut, Sabtu (25/07/2029).

Menariknya, dalam kegiatan tersebut, para tenaga kesehatan (nakes) yang sedang bertugas diajak joget bareng bersama Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriadi bersama Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari dan Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto diiringi musik angklung pengamen jalanan.

“Kota Mojokerto ini kan, karena perkotaan tentu tidak bisa lepas dari pengamen. Meskipun sudah ada Perda larangan untuk mengamen,” jelasnya.

Dalam menyikapi kondisi pandemi saat ini, masih kata Ning Ita bagaimana pengamen tidak menjadi kluster baru terjadinya penambahan yang terpapar Covid-19 karena mutasinya cukup tinggi di Kota Mojokerto. Sehingga pengamen-pengamen tersebut dijadikan motivasi dengan di launching sebagai Pengamen Tangguh Semeru.

Ia berharapan, ke depan mereka berkeliling untuk mengamen tetap melaksanakan protokol kesehatan. Bisa menjadi motivasi, sekaligus contoh bagi pengamen-pengamen lainnya.

Lanjut Ning ita, para pengamen itu diajak keliling isolasi ditempat observadi pasien Covid-19 yang terletak di Rusunawa Cinde.

“Semoga ini semua bisa memberikan manfaat dalam arti yang terpapar dan harus isolasi juga bisa mendapatkan hiburan, tidak semakin stres karena tidak bisa beraktivitas dan pengamen ini bisa mendapatkan penghasilan sekaligus menjadi contoh bagi pengamen yang lain. Kami terus berupaya di sektor mana saja yang bisa kita jadikan satu brand,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriadi mengatakan, Polresta Mojokerto bekerja sama dengan Kodim 0815 Mojokerto melakukan inovasi dengan memberdayakan pengamen jalanan yang biasa mengitari Kota Mojokerto. “Mereka diberikan edukasi dan promotif terhadap protokol kesehatan,” urainya.

Diantara tempat-tempat yang dilewati para pengamen tersebut salah satunya yakni Rusunawa Cinde. Kapolresta menjelaskan, hal tersebut merupakan upaya 3T yang dilakukan Kota Mojokerto. Yaitu Treatment terhadap pasien posisi Covid-19, lanjut Kapolresta, dibutuhkan hiburan agar para pasien tidak merasa jenuh saat menjalani isolasi di Rusunawa Cinde.

“Kami melihat di Kota Mojokerto ini banyak berkeliling grup pengamen jalanan, saat mereka mendatangi restoran atau tempat-tempat kuliner lainnya, dirasakan mereka bermanfaat juga untuk memberikan pemahaman terkait pentingnya menggunakan masker. Ide seperti ini kami angkat, kami berdayakan supaya saat mengelilingi Kota Mojokerto bisa menyampaikan ke masyarakat,” jelasnya.

Kapolresta menambahkan, tiga grup pengamen jalanan tersebut nantinya secara bergantian dalam satu hari untuk menghibur warga Kota Mojokerto yang menjalani isolasi di Rusunawa Cinde dan petugas nakes. Mereka juga mengelilingi Kota Mojokerto untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan.