FaktualNews.co

Pemulasaraan Jenazah Covid-19 di RSUD Bangil Bakal Pakai Mesin

Kesehatan     Dibaca : 749 kali Penulis:
Pemulasaraan Jenazah Covid-19 di RSUD Bangil Bakal Pakai Mesin
FaktualNews.co/Istimewa
Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron, bersama undangan lainnya menyaksikan simulasi pemulasaran jenazah Covid-19, RSUD Bangil, Sabtu (1/8/2020) siang.

PASURUAN, FaktualNews.co – Saat ini RSUD Bangil memiliki mesin pemulasaraan jenazah yang dipastikan sesuai syariat Agama Islam. Mesin tersebut didatangkan khusus sekaligus untuk menjawab keraguan masyarakat soal pemulasaran jenazah Covid-19 yang ditangani tim medis di RSUD Bangil.

Mesin ini cara kerjanya diklaim efesien dan membantu dalam menghindari sentuhan fisik antara petugas dengan jenazah Covid-19, juga bisa mencegah penularan virus corona.

“Mesin ini melindungi petugas pada saat memandikan jenazah covid-19,” kata Wakil Bupati Pasuruan, Mujib Imron, Sabtu (1/8/2020).

Ketika disimulasikan, cara kerja mesin tersebut disaksikan Wabup bersama Ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Imron Mutamakkin, PCNU Bangil, Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan, Abdul Rouf, Sekda Kabupaten Pasuruan, Anang Saiful Wijaya.

Mesin tersebut dirancang tertutup dengan dilengkapi pelindung kaca plus ada aliran air mengalir seperti pancuran. Air bisa mengenai seluruh permukaan kulit jenazah, dari segala arah.

“Ada alat berbentuk lingkaran untuk meratakan aliran air sehingga mengenai seluruh permukaan kulit jenazah,” ujar Mujib.

Selain menyemprotkan air ke seluruh permukaan kulit, mesin ini menurut Mujib juga dilengkapi dengan alat yang bisa merubah posisi jenazah ke kanan dan ke kiri, tanpa dipindahkan dengan kontak fisik secara langsung.

“Kalau dulu dimiringkan oleh petugas langsung, tapi mesin ini bisa bekerja sendiri,” katanya.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD Bangil, Arma Roosalina mengatakan, rumah sakit Bangil masih memiliki 1 unit mesin pemulasaran yang baru.

Rencananya, dalam waktu dekat akan kembali diadakan sehingga bisa langsung digunakan sesuai jumlah kebutuhan. “Sementara baru satu unit,” paparnya.

Selama pemulasaran jenazah, keluarga boleh menyaksikan langsung dengan catatan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

“Keluarga bisa melihat dan biar percaya. Jaraknya juga cukup jauh yakni sekitar 4 meter dari jenazah. Keluarga juga boleh ikut mensalatinya dan berdoa,” pungkas dia.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh