Dibuka Lagi, Masuk Pantai Permata Pilang Kota Probolinggo Bayar Seikhlasnya
PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Setelah resmi dibuka untuk umum, tempat wisata Pantai Permata di Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinnggo, berbayar. Hanya saja tidak wajib, tetapi sukarela dan besarannya pun diserahkan ke pengunjung.
Bahkan, pengunjung yang tidak mau atau menolak membayar sukarela pun, tidak dipermasalahkan. Mereka tetap diperkenankan masuk ke area pantai dan diperlakukan sama, seperti pengunjung yang mau bersukarela.
Hal tersebut diungkap ketua Tim Pengelola Pantai Permata Pilang (TP4) Mahmud Zein, Minggu (2/8.2020) siang. Menurutnya, apa yang dilakukan sudah disepakati pengurus dalam rapat sebelumnya yang berlangsung diaula kelurahan. “Sudah menjadi kesepakatan bersama,” ujarnya.
Dalam rapat rutin tersebut, menurut Mahmud, tidak ditentukan besarannya dan sifatnya tidak memaksa. Pengunjunglah yang menentukan sendiri besaran dan yang lebih penting, petugas jaga pintu keluar-masuk pantai, tidak boleh memaksa. “Baik yang bayar sukarela atau tidak, kami perlakukan sama,” katanya.
Pihaknya menerapkan sumbangan sukarela untuk menertibkan barang bawaan pengunjung, terutama sepeda motor dan sepeda angin (pancal). Pengunjung yang masuk ke area Pantai Permata Pilang baik sisi barat ataupun sisi timur sungai, diberi tanda pengenal oleh petugas. Dan saat petugas memberi tanda pengenal itu, pengunjung bebas, apakah mau sukarela atau tidak.
Dan saat hendak keluar meninggalkan pantai, tanda pengenal harus diserahkan atau dikembalikan ke petugas. Cara atau sistem tersebut diberlakukan, untuk meminimilisir kehilangan dan member rasa aman terhadap kendaraan pengunjung.
“Kami menyediakan tempat parkir. Diparkir atau dibawa ke pantai, kendaraannya tidak masalah,” tambahnya.
Yang penting, tambah Mahfud, tanda pengenal jangan sampai hilang dan kalau hilang pengunjung cukup menunjukkan STNK. Jika lupa tidak membawa STNK, maka diwajibkan diambil di rumahnya. “Kalau tidak ada, ya kami serahkan ke Polsek Kademangan,” tegasnya.
Saat ditanya untuk apa hasilnya? Mahmud menjelaskan untuk jasa petugas jaga yang jumlahnya 4 orang. Sisanya, akan dikembalikan ke pantai untuk biaya kebersihan dan penambahan sarana dan prasarana.
“Untuk jasa petugas dan akan dikembalikan ke pantai. Masih banyak kekurangan yang harus kita tambah dan benahi,” lanjutnya.
Ditambahkan, tarikan yang dilakukan bukan restribusi, tetapi konstribusi. Salah satu bentuk kepedulian pengunjung terhadap keberadaan tempat wisata Pantai Permata Pilang. Selain dari pengunjung, pengurus berencana akan mencari kontribusi dari sejumlah perusahaan.
“Kami akan mengirim proposal ke perusahaan. Tempat wisata ini kan berbasis masyarakat. Dikelola oleh masyarakat Pilang,” pungkasnya.