Ibnu Shobir: Rencana PBM Tatap Muka di Surabaya Terburu-buru
SURABAYA, FaktualNews.co – Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Ibu Shobir, menilai rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka Proses Belajar Mengajar (PBM) tatap muka di 21 SMP saat pandemi covid-19, terburu-buru.
Dia mengatakan, kurva sebaran Covid-19 masih tinggi. Karena itu, Walikota tidak perlu terburu-buru memberlakukan PBM tatap muka.
“Jangan terburu-buru menetapkan surabaya masuk zona hijau, kan yang menetapkan daerah masuk zona apa itu kan Pemerintah Pusat,” kata Ibnu Shobir, Rabu (5/8/2020).
Menurut Shobir, jika terburu-buru resikonya pada nyawa. Semua tidak ada yang tau mereka ini OTG atau tidak, belum termasuk guru yang mengajar. “Untuk jumlah siswa di Surabaya saja mencapai 500 ribu mulai TK, SD, SMP, SMA. Belum termasuk guru,” tegas dia.
Dengan nada tanya Shobir mengkritik, siapa yang bisa memberikan garansi bila terjadi sesuatu, jika sekolah dimasukkan untuk tatap muka. Katanya, jika dipaksakan, pelajar dan guru harus mempunyai surat sehat terlebih dahulu.
“Jumlah pelajar di Surabaya ini cukup banyak. Jika sekolah dibuka dengan tatap muka, bisa saja menjadi klaster baru. Siapa yang mau bertanggung jawab jika itu terjadi,” tambahnya.