HUT Kemerdekaan RI di Lamongan, Mantan Teroris hingga Petani Gelar Upacara Bendera
LAMONGAN, FaktualNews.co-Memperingati HUT RI ke-75, puluhan mantan teroris, mantan kombatan dan simpatisan ISIS yang tergabung dalam Yayasan Lingkar Perdamaian menggelar upacara bendera di halaman Polres Lamongan, Senin (17/8/2020).
Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi memgatakan, tujuan menggelar upacara 17 Agustus di Polres Lamongan tersebut untuk menunjukkan ke masyarakat, mantan kombatan bisa kembali hidup berdampingan bersama masyarakat, termasuk dengan polisi.
“Kita ingin menyatu, meninggalkan masa lalu di mana dahulunya kita anggap polisi sebagai lawan sekarang polisi menjadi kawan,” kata Ali Fauzi, mantan Kombatan Afganistan.
Adik pelaku Bom Bali 1, Amrozi juga menyampaikan, para mantan teroris ini meninggalkan jalan yang salah dan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
“Dan Insyaallah dengan datangnya mereka mengikuti upacara HUT Ke-75 RI di Polres Lamongan kami jamin mereka tidak akan kembali ke masa lalunya,” Jelas Manzi, panggilan akrab Ali Fauzi.
Dalam upacara peringatan HUT RI di halaman Polres Lamongan tersebut, petugas pengibar bendera merah putih dan pembaca teks Undang-undang 45 seluruhnya mantan teroris.
“Dan bagi teroris yang lain yang belum kembali ke Ibu pertiwi, tinggalkan jalan kalian yang salah itu. Seluruh aparat kepolisian, TNI dan lainnya adalah saudara. Mari kita semua kembali ke Ibu Pertiwi NKRI,” terangnya.
Di tempat yang berbeda, sekelompok pemuda Desa Sendangharjo, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, memperingati HUT ke-75 RI dengan menggelar upacara bendera di sawah.
Ketua Pelaksana kegiatan, Bagus Prabowo, salah satu pemuda desa setempat mengaku, upacara HUT RI di sawah tersebut diselenggarakan untuk menggugah semangat generasi muda khususnya pelajar agar tidak melupakan jasa para pahlawan.
“Kegiatan diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Ikatan pemuda Muhammadiyah Dusun Mencorek dan teman-teman Rumah Kreatif Mencorek,” kata Bagus.
Bagus memilih lokasi upacara sawah, karena untuk mengingatkan bahwa pada HUT 75 tahun kemerdekaan republik ini, masih banyak permasalahan dialami para petani.
“Permasalahan mulai dari hama tikus yang hampir 80 persen merusak lahan petani, hingga petani gagal panen karena ulah hama ini,” ungkap Bagus. Bahkan tanaman singkong, cabai, dan kacang juga tidak luput dari serangan tersebut.
Selain hama, Bagus juga menyebut persoalan lain yang dialami petani terkait saluran irigasi yang saat ini dinilai belum sesuai.
“Bahkan saluran irigasi yang tidak lagi dialiri air karena kemarau. Banyak petani mengairi pertaniannya dengan pipa dari sungai. Sayang hanya petani bermodal cukup yang bisa meneruskan mengolah pertaniannya. Belum lagi persoalan pupuk,” terangnya.
Dia berharap upacara HUT RI di sawah oleh para petani inbi membuat pemerintah lebih memperhatikan kondisi petani saat ini, mulai dari ketersediaan pupuk, pengendalian hama dan membeli hasil panen dengan harga.
“Dengan demikian seluruh petani, khususnya petani di Lamongan dapat di katakan merdeka,” harap Bagus.
Bupati Lamongan, Fadeli, saat menjadi Inspektur Upacara HUT RI di Alun-alun Lamongan menyebutkan peringatan hari Kemerdekaan harus dijadikan momentum untuk terus menjadi lebih baik.
Dan ke depan Masyarakat Lamongan tetap menjaga kekompakan dan kegotong-royongan masyarakat Lamongan dan pemerintah harus tetap dijaga karena hal itu merupakan modal keberlangsungan pembangunan di Lamongan.
“Gotong-royong dan kekompakan harus dijaga dan ditingkatkan, demi Lamongan,” pungkasnya