Pendidikan

Mulai Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Kelas di SMADA Nganjuk Dilengkapi Perisai

NGANJUK, FaktualNews.co – SMA N 2 (SMADA) Nganjuk mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Untuk Untuk memastikan keamanan siswanya, pihak SMADA menyediakan papan perisai terbuat dari mika di masing-masing bangku kelas.

“Di setiap ruang (kelas) kita sudah menyiapkan perisai meja,” jelas Kepala SMADA Nganjuk, Rita Amalisa kepada FaktualNews.co, Selasa (18/8/2020).

Rita menjelaskan, saat uji coba ini pihaknya menerapkan aturan ketat. Sebelum masuk ke halaman sekolah siswa terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya, harus jaga jarak, rajin cuci tangan, mengenakan masker, dan membawa bekal dari rumah.

“Jadi, protokol kesehatan harus dipatuhi. Memang ketat sebagai antisipasi penularan Covid-19,” ujar Rita.

Selain aturan untuk siswa, para guru yang mengajar di kelas hanya diperbolehkan di depan, tidak boleh kontak fisik dengan siswa. Selanjutnya setiap guru dibekali spidol dan penghapus yang tak boleh ditukar.

Menurut Rita, uji coba KBM di SMADA dilakukan berjenjang. Untuk Hari Senin yang masuk hanya siswa kelas X, Selasa kelas XI, dan Rabu kelas XII. Pembelajaran hanya dilakukan sekali seminggu, sehari hanya 180 menit.

“Kemudian sebelum dimasuki anak-anak tadi (ruang kelas) kita (semprot) disinfektan. Nanti ketika kita mau tutup kelas kita disinfektan lagi untuk persiapan besok pagi,” ungkapnya.

Total ada 30 kelas yang digunakan uji coba KBM di SMADA. Masing-masing kelas telah terpasang perisai, dan untuk satu kelasnya hanya diisi 12 siswa. “Jadi satu kelas hanya diisi 30 persen,” ungkap Rita.

Rita menuturkan, pihaknya juga telah memerintahkan orang tua siswa menyiapkan bekal untuk anak-anaknya. Hal itu supaya para siswa tidak membeli makanan ringan dan minuman di luar sekolah.

“Anak tidak boleh menggunakan kendaraan umum, hanya boleh jalan kaki, bersepeda motor atau diantar orang tua. Khusus kelas XI karena sudah punya SIM dipersilakan menggunakan sepeda motor,” katanya.

Dalam uji coba KBM ini, tutur Rita, pihaknya tak mewajibkan para siswa masuk sekolah. Misalnya hari ini, ada sekitar 24 siswa yang membolos karena tak diizinkan orang tua. Rita tak mempermasalahkan hal itu.

“Alasan orang tuanya, mereka tidak mengizinkan karena masih khawatir (masih pandemi Covid-19 ) saja. Kemudian ada juga yang habis bepergian,” sebutnya.

Salah satu siswa SMADA, Raditya (17), mengaku senang bisa bersekolah sehingga bisa bertemu dengan teman-temannya. Pembelajaran di kelas, kata Raditya, lebih baik ketimbang belajar via daring.

“Kalau khawatirnya (karena Covid-19) sih jelas ada. Tapi usaha saya sih ndak terlalu pikirkan soalnya sudah ada banyak usaha keamanan-keamanan seperti mencuci tangan, memakai masker,” tutur siswa kelas XI ini.

“Masuk sekolahnya ya ada pro sama kontranya. Jadi kalau di rumah juga santai-santai nggak capek. Kalau di sekolah bisa ketemu sama teman-teman dan penjelasannya (mata pelajaran) lebih jelas,” lanjutnya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Nganjuk, Edy Sukarno mengatakan, ada tiga SMA sederajat di Nganjuk yang mulai hari ini menggelar uji coba KBM dengan tatap muka terbatas.

Ketiga sekolah itu yakni SMADA Nganjuk, SMK N 1 Tanjunganom, dan SMA luar biasa (SMALB) Panti Kosela Veteran Nganjuk. “Uji coba ini akan dilakukan hingga dua minggu ke depan,” kata Edy.