FaktualNews.co

Banser NU Bangil Pasuruan Ngeluruk Yayasan yang Diduga Sebarkan Ideologi Khilafah

Peristiwa     Dibaca : 1642 kali Penulis:
Banser NU Bangil Pasuruan Ngeluruk Yayasan yang Diduga Sebarkan Ideologi Khilafah
FaktualNews.co/abdul
Anggota Banser Bangil yang klarifikasi soal dugaan adanya ajaran khilafah di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Kamis (20/8/2020) pagi.

PASURUAN, FaktualNews.co-Puluhan anggota Banser (Barisan Ansor Serbaguna) NU dari PC GP Ansor Bangil, mendatangi sebuah yayasan pendidikan di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, yang diduga menyebarkan ajaran atau ideologfi khilafah, Kamis (20/8/2020) pagi.

Anggota Banser yang datang dengan mengendarai kendaraan terbuka dan motor tersebut, terlebih dulu bertabayyun ke rumah tokoh yayasan itu.

Mereka mengutarakan, kedatangannya untuk mengetahui secara jelas di rumah AH dan sebuah yayasan pendidikan yang ditengarai terapkan ideologi khilafah.

Kedatangan Banser ini dipicu dugaan penyebaran ideologi khilafah oleh yayasan itu. Selain itu, lembaga ini diduga menjadi bagian dari HTI (Hizbut Tahrir Indonesia).

“Kami datang ke rumah AH, terkait unggahannya di facebook,” ujar Sa’ad Muafi, Ketua PC GP Ansor Bangil, Kamis (20/8/2020).

Menurut Muafi, kedatangannya ke rumah AH untuk bertabayun (konfirmasi) atas unggahannya di medsos yang menjelek-jelekkan sosok Habib Luthf.

Di rumah AH, Banser menemukan sejumlah simbol-simbol berupa bendera, poster, majalah, yang dicurigai mengarah kepada ajaran ideologi khilafah.

“Kehadiran kami untuk tabayyun dan kami dapat informasi di sini menjadi tempat penyebaran ideologi khilafah (HTI). Untuk mekanisme hukum, kami serahkan ke pihak kepolisian yang mempunyai kewenangan untuk memprosesnya,” tegas Muafi, saat berada di lokasi.

Setelah dari kediaman AH, Banser menuju ke tempat yayasan pendidikan di Desa Kalisat. Di lokasi itu, Banser menemukan foto presiden Joko Widodo yang kondisinya dicoret-coret.

Bahkan di area itu tidak memiliki bendera merah putih. Tak hanya itu saja, foto wakil presiden masih belum diganti.

Lucunya, saat ditanya siapa nama wakil presiden, kepala sekolah dari yayasan bersangkutan tak hafal. Beberapa barang bukti itu langsung diamankan oleh polisi.

GP Ansor Bangil juga telah melaporkan 2 orang ke polisi. Dua orang itu diduga menjadi otak penyebaran ideologi khilafah di wilayah Desa Kalisat, Kecamatan Rembang, .

Terkait persoalan itu, GP Ansor dipastikan akan mengirim surat resmi ke Kemenag untuk mencabut izin sekolah. Karena mereka diyakini menyebarkan ideologi khilafah dengan berlindung di balik lembaga pendidikan.

“Kami akan berkirim surat ke Kemenag Kabupaten Pasuruan, agar mencabut izin,” tegas Muafi.

Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan mengatakan, sudah menerima laporan dari Banser. Rofiq memastikan setelah ini polisi akan langsung memproses laporan tersebut secepatnya.

“Kami akan melakukan pemanggilan saksi-saksi untuk langkah awal dan akan kita pelajari,” tegas Rofiq.

Penanggung jawab pendidikan berinisial ZL, menampik tudingan itu dengan mengatakan pihaknya tak lakukan pelanggaran ideologi yang dituduhkan.

“Mana buktinya? Silakan laporkan ke polisi, laporkan ke koramil dan pihak yang berwajib. Disidang, ok,” ucap dia, saat diklarifikasi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah