PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Ratusan santri Riyadlus Solihin yang keracunan, Kamis (20/8/2020) malam lalu, masih ada yang dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo. Dari 22 santri yang dirawat di rumah sakit milik Pemkot tersebut, baru 3 pasien yang diizinkan pulang.
Sisanya sebanyak 19 santri, masih menjalani perawatan. Disebutkan, hari ke hari kondisi santri yang keracunan makanan catering itu, kian membaik. Pernyataan tersebut, disampaikan Plt Direktur RSUD dr Abraar HS Kuddah, Senin (24/8/2020) siang via selulernya. Hanya saja, Abrar tidak menjelaskan, apakah santri yang dimaksud pulang ke rumah tinggalnya atau ke pondok.
Saat ditanya tentang kondisi santri yang dirawat di Puskesmas, Abraar meminta untuk konfirmasi langsung ke Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Nurul Hasanah Hidayati. Sebab, Puskesmas di bawah Dinkes.
“Kalau nanya soal pasien keracunan yang dirawat di Puskesmas, tanya saja langsung ke kepala Dinkes,” pintanya.
Mengenai sampel makanan yang dilab ke Surabaya beberapa saat setelah kejadian keracunan, Abrar mengaku, belum tahu. Kepada wartawan, ia meminta untuk menanyakan langsung ke dinkes. “Kami belum tahu. Konfirmasi langsung ke kepala Dinkes dr Ida,” katanya singkat.
Menanggapi korban keracunan yang dirawat di Puskesmas, Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Nurul Hasanah Hidayati atau dr Ida manjelaskan, sebagian besar sudah pulang karena sudah dinyatakan sehat. Sedang sisanya dikatakan, masih tinggal di Puskesmas untuk pemulihan.
“Sebagian besar sudah dipulangkan. Yang masih di Puskesmas tinggal pemulihan. Kondisinya kian membaik,” jelasnya.
Menurutnya, dari sekian santri yang dirawat di tiga Puskesmas, ada tiga santri yang menunggu hasil lab. Mereka akan diizinkan pulang, setelah hasil labnya turun. Ditambahkan, sebenarnya ketiga pasien tersebut bisa dipulangkan, mengingat kondisinya terus membaik. Namun karena menunggu hasil lab, mereka tidak dibolehkan pulang.
“Sebenarnya sudah boleh pulang. Tapi enggak kami izinkan kerena menunggu hasil lab. Secara umum kondisi pasien seseluruhnya membaik,” tandasnya.
Disebutkan, ada ratusan santri korban keracunan yang dirawat di tiga Puskesmas. Yakni, Pukesmas Ketapang, Kanigaran dan Puskesmas Kedopok.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadlus Solihin, Kelurahan Ketapang, Kota Probolinggo, keracunan. Mereka keracunan setelah mengkonsumsi makanan yang dihidangkan saat acara peringatan tahun baru islam, Kamis (20/8/2020) sekitar pukul 21.00. Tidak ada korban jiwa dalam tragedi satu Sura atau Muharram tersebut.
Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah malam itu membenarkan, kalau ratusan santri keracunan makanan. Pihaknya sudah mengambil sample makanan yang diduga penyebab keracunan dan akan dilab di Surabaya. Disebutkan, santri yang keracunan 160 hingga 180 orang, sebagian besar perempuan.
Lima santri dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh dan 30-an dirawat di Puskesmas Ketapang, Kanigaran dan Kedopok. Selain dirawat di RSUD dan puskesmas, 130-an santri ditangani dan dirawat di Pondok oleh dokter dan tim kesehatan.
Baca Sebelumnya: Ratusan Santri Ponpes Riyadlus Solihin Kota Probolinggo Keracunan