TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Pasca ditutupnya jembatan Lembu Peteng karena sedang perbaikan pada awal Agustus kemarin, dua jembatan sirip di sebelah utara dan selatan jembatan Lembu Peteng menjadi jalur alternatif utama bagi pengendara R2 yang hendak menuju wilayah Kota Tulungagung.
Sejak ramai digunakan pengendara R2, kondisi jembatan gantung penghubung Desa Moyoketen dan Kedungsuko mengalami kerusakan dan harus ditutup sejak Senin (24/8)2020) lalu.
Bahkan saat dilakukan perbaikan, ditemukan tali seling yang menjadi penyangga jembatan salah satu sisi putus.
“Ya gimana sejak dibangun, kalau talinya kan belum pernah dilakukan perbaikan. Karena ini bukan kewenangan Dinas PU PR Tulungagung, tapi kewenangan PJT,” jelas Sunaryo, Penanggung Jawab Perbaikan Dinas PU PR Tulungagung, Rabu (26/8/2020).
Sejak 2 hari yang lalu, telah dilakukan perbaikan mulai dari penambalan bagian alas jembatan, dan perbaikan di sisi-sisi tali seling jembatan.
“Jembatan kita lakukan tali selingnya, kalau yang putus ini kita akan las ulang. Yang putus ini kan di sebelah betonnya, jadi tali utamanya menuju beton,” paparnya.
Dalam perbaikan itu, Dinas PU PR Tulungagung hanya bersifat membantu, karena tidak memiliki kewenangan mutlak untuk mengganti ataupun menentukan kebijakan lain.
“Kita sifatnya hanya membantu, melakukan perbaikan, seperti itu. Target selesai sekitar 5 hari kerja,” paparnya.
Sementara itu, dari penuturan warga sekitar lokasi jembatan gantung menuturkan, jembatan itu awalnya dibangun pada tahun 1987 silam, ditujukan untuk pejalan kaki. Namun, karena warga sekitar enggan memutar melewati jembatan lembu peteng maka jembatan gantung juga dimanfaatkan untuk pengguna R2.