FaktualNews.co

Keluarga Mengamuk, Hendak Ambil Paksa Jenazah Suspect Covid-19 di RS Elizabeth Situbondo

Peristiwa     Dibaca : 632 kali Penulis:
Keluarga Mengamuk, Hendak Ambil Paksa Jenazah Suspect Covid-19 di RS Elizabeth Situbondo
FaktualNews.co/Fatur Bari
Puluhan warga, saat hendak mengambil paksa jenazah ST di RS Elizabeth Situbondo.

SITUBONDO, FaktualNews.co – Seoran pasien suspect Covid-19 berinisial ST, asal Desa Wonokoyo, Kecamatan Kapongan, Situbondo meninggal dunia, setelah tiga jam dirawat secara intensif di ruang IGD RS Elzabeth Situbondo, Rabu (26/8/2020).

Ironisnya, pihak keluarga menolak untuk dimakamkan sesuai protokol kesehatan Covid-19. Mereka menilai perempuan berusia 71 tahunan itu, meninggal dunia akibat penyakit asma menahun yang dideritanya.

Gegara tim dokter RS Elizabeth Situbondo memvonis ST suspect Covid-19, pihak keluarga langsung ngamuk. Bahkan, hendak mengambil paksa jenazah ST di ruang IGD RS Elizabeth Situbondo.

Namun, berkat kesigapan petugas gabungan antara personel Kodim 0823 Situbondo dan Polres Situbondo, puluhan anggota keluarganya tidak berhasil mengambil paksa jenzah ST di ruang IGD. Setelah tiga jam diberi pemahaman, akhirnya pihak keluarga menerima pemulasaran jenazah, sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.

Diperoleh keterangan, sebelum dirawat dan meninggal dunia di ruang IGD RS Elizabeth, ST dirawat di Puskesmas Kapongan, Situbondo. Namun, hanya sekitar satu jam Sutarsi langsung dirujuk ke RS Elizabeth.

Namun, sekitar empat jam dirawat di ruang IGD RS Elizabeth, ST menghembuskan nafas terakhirnya. Bahkan, hasil diagnosa tim dokter RS Elizabeth, perempuan berusia 71 tahunan itu suspect Covid-19.

“Saya heran, kenapa tim dokter RS Elizabeth Situbondo memvonis ibu suspect Covid-19. Padahal, ibu saya mempunyai riwayat penyakit asma menahun, makanya pihak keluarga sempat menolak, meski akhirnya keluarga menerima,” kata Sadik, salah seorang keluarganya, Rabu (26/8/2020).

Kapolres Situbondo, AKBP Achmad Imam Rifai mengatakan, pihak keluarga sempat menolak pemakaman jenazah menggunakan Protap Covid-19. Namun, setelah diberi pemahaman selama tiga jam lebih, sehingga pihak keluarga menerima.

“Pada malam ini, jenazah ST langsung dimakamkan di TPU yang tidak jauh dari rumahnya. Namun, pemakamannya mendapat penjagaan ketat petugas,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas