Dituduh Punya Ilmu Santet, Petani Semangka di Situbondo Jalani Sumpah Alquran
SITUBONDO, FaktualNews.co – Tak terima dituding memiliki ilmu santet, Ngatimin (60) warga Desa Gebangan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, menjalani sumpah Alquran di Masjid Miftahul Jannah, di desa setempat pada Kamis (10/9/2020) malam.
Prosesi sumpah Alquran yang dilakukan pria petani semangka itu oleh Habaib Yahya dan disaksikan oleh anggota Forkopimka Kapongan, sejumlah Kepala desa (Kades) dan ribuan warga.
“Alhamdulillah, sumpah Alquran terhadap pak Ngatimin yang dituding memiliki ilmu santet oleh warga berjalan dengan aman dan kondusif,” kata Kapolsek Kapongan, AKP Pramana.
Diperoleh keterangan, sumpah Alquran yang dilaksanakan sekitar pukul 19.30 WIB itu, berawal dari Ngatimin yang melontarkan kata-kata ‘barang siapa yang mencuri semangka di sawahnya, maka perutnya akan kembung dan kemudian mati’.
Dengan adanya omongan tersebut, sebagian warga Desa Gebangan kemudian mulai mencurigai Ngatimin memiliki ilmu santet. Kecurigaan itu pun berkembang menjadi desas-desus.
Pergunjingan semakin santer ketika ada salah satu warga di desa tersebut jatuh sakit dan bermimpi bertemu dengan Ngatimin. Mimpi itu kemudian menjadi penguat tudingan bahwa Ngatimin memiliki ilmu santet.
Untuk menjawa kecurigaan warga dan karena dirinya merasa tidak mempunyai ilmu santet, Ngatimin meminta untuk disumpah Alquran. Tujuan, agar masyarakat mempercayainya bahwa dia tak memiliki ilmu santet.
Kepala Desa (Kades) Gebangan, Kecamatan Kapongan, Situbondo Joko Sabar mengatakan, tudingan bahwa Ngatimi mempunyai ilmu santet itu akibat perkataannya sendiri. Dia diketahui sering mengatakan ‘kalau yang mengambil buah semangkanya perutnya akan membesar’.