Peristiwa

50 Tahun Tersimpan di Probolinggo, Pemilik Batu Gigi Petir Pernah Rasakan Kekuatan Gaib

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Muhammad Ali (80), warga Jalan Kerinci Gang 1, RT 3 RW 1, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, memiliki batu gigi petir. Batu hitam yang menyerupai kapak kecil tersebut, sekitar 50 tahun tersimpan di rumahnya.

Kendati tidak memiliki keistimewaan, baik secara spiritual maupun realitas, namun kakek yang memiliki 2 anak dan 3 cucu tersebut, tak ada rencana menjualnya. Ia tetap akan menyimpan batu yang disebutnya gigi petir tersebut sampai akhir hayatnya.

Ditemuai di rumahnya, M Ali mengaku, batu yang permukaaannya rata dan halus itu diberi temannya. Hanya saja, ia lupa nama rekan dan tempat tinggal yang memberi, lantaran sudah lama. Sebagai bentuk penghargaan, batu hitam seperti kapak di zaman purba tersebut tetap disimpannya.

Tak hanya itu, pria yang saat muda menjadi fotografer pengantin tersebut juga lupa tahunnya. Kalau tidak salah, diberi temannya di era 60-an, saat dirinya ke rumah temannya tersebut.

“Saya sudah lupa, nama dan alamat yang memberi. Kalau nggak salah warga Nguling. Tahun berapa, saya juga lupa. Pokoknya sebelum nikah,” katanya, Minggu (20/9/2020) sore.

Temannya mendapat batu bukan dari hasil beli atau tirakat, tetapi nemu saat menggali tanah untuk membuat bata merah. Gigi petir tersebut ditemukan di bawah tulang kepala (tengkorak).

“Saat kepalanya diangkat, ada batu ini. Ya, di bawah tengkorak kepala. Nggak tahu kok dikasihkan ke saya,” katanya.

Sejak diberi temannya hingga kini, Ali tidak pernah menceritakan gigi petir yang dimiliki, terutama ke keluarga dan tetangganya. Ia hanya bercerita ke orang-orang tertentu. Makanya jangan heran, ketika sejumlah wartawan mendatangi rumahnya, keluarganya mengaku tidak tahu kalau bapaknya punya gigi petir.

Ali tidak tahu, mengapa di bawah tengkorak orang yang meninggal tidak diketahui identitasnya tersebut ada gigi petir. Dimungkinkan, ia meneinggal akibat disambar petir dan gigi petir tersebut menancap atau mengenai kepala bagian belakang orang yang sudah meninggal tersebut.

“Nggak tahu lagi kok ada di bawah tengkorak manusia. Mungkin disambar petir, atau dibunuh pakai kapak zaman dulu,” katanya mengira-ngira.

Saat ditanya, apakah selama menyimpan batu itu mendapat kejadian aneh. M Ali mangatakan hanya sekali. Kala itu ia kepingin mengetahui kekuatan gaib batu tersebut. Tiba-tiba angin datang dan muncullah orang tua yang badannya tinggi.

“Saya heran pintu tertutup kok ada angin besar. Ada orang tua tinggi besar. Nggak bicara apa-apa,” ungkapnya.

Ali mengaku, tidak menyakini kekuatan batu tersebut. Ia lebih percaya dan yakin kepada Allah SWT. Meski dalam menapaki kehidupannya selama puluhan tahun dipermudah mencari rezeki. Ia mneyimpan gigi petir itu sebagai rasa penghargaan terhadap rekannya yang memberi.

“Terkadang kami beri bunga. Kami tidak menuhankan batu ini. Tapi tetap kami simpan. Nggak saya jual,” pungkasnya.