FaktualNews.co

Pisang Kepok Tanjung Ada di Probolinggo, 8 Bulan Bisa Berbuah Tanpa Ontong

Peristiwa     Dibaca : 1324 kali Penulis:
Pisang Kepok Tanjung Ada di Probolinggo, 8 Bulan Bisa Berbuah Tanpa Ontong
FaktualNews.co/Mojo
Sudarno saat menunjukkan tanaman Pisang Kepok Tanjung miliknya.

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Sepertinya, warga Probolinggo belum banyak yang tahu dengan pisang jenis dan varitas baru ini. Namanya, Pisang Kepok Tanjung, hasil silangan pisang Gaje dengan jenis dan varitas lainnya.

Ditemui di rumahnya, Sudarno (59) tengah asyik menyiram bibit pisang siap tanam di belakang rumah tinggalnya. Pisang yang dikatakan bernama Kepok Tanjung asal Maluku Tengah tersebut, belum dikembang-biakan secara massal di Kota dan Kabupaten Probolinggo.

Rencananya, pisang yang hampir berusia satu bulan tersebut akan ditanam di lahan yang sudah disewanya. Pria yang lahir dan besar di Jalan Flamboyan RW 3, Kelurahan Pilang, Kecamatan Kademangan tersebut, sebelumnya sudah menenam dilahan aset Pemkot jalan Mawar, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, sebulan lalu.

Sedang pisang di dalam pot yang disiramnya itu, rencananya akan ditanam di lokasi lain yakni, di wilayah Kecamatan Kademangan. Sudarno berkeinginan kuat mengembang-biakkan pisang yang didatangkan langsung dari Maluku Utara tersebut, karena memiliki kelebihan. Di antaranya, berbuah tanpa ontong (jantung pisang) dan bunga, sehingga tidak mudah diserang virus.

“Pisang jenis ini sama dengan pisang gaje. Bedanya, tanpa ontong dan bunga. Jadi keluar dari ontongnya langsung berbentuk buah,. Bukan bunga seperti pisang gaje. Kalau pisang gaje ada ontongnya di depan buah. Kalau pisang ini tidak ada,” jelasnya, Minggu (20/9/2020) sore.

Ontong pisang Kepok Tanjung melindungi bunga dan setelah bunga berbentuk buah, keluar dari ontongnya. Makanya, tahan terhadap virus apapun. Karena menurut Sudarno, virus tidak akan masuk ke batang pisang.

“Virus itu kan lewatnya dari bunga melalui serangga. Kemudian masuk ke batang pisang. Virus tak bisa masuk melalui buah,” tendasnya.

Kelebihan lainnya, pisang Kepok Tanjung usia 8 bulan sudah berbuah, sedang pisang gaje berbuah saat usia tanam 12 bulan atau satu tahun. Selain itu, tandannya besar dan panjang, sehingga buahnya lebih banyak ketimbang pisang gaje.

“Bisa menambah penghasilan, kalau menanam pisang jenis ini,” ujar Sudarno seraya menunjukkan bibit pisangnya.

Pria yang menjadi pengurus Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Cabang Kota Probolinggo bagian Pengembangan dan Penelitian (Litbang) tersebut berharap, mengikuti jejaknya menanam pisang Kepok Tanjung. Jika tidak sanggup, Sudarno mengajak kerjasama bagi hasil. “Kami yang menanam. Masyarakat yang menyediakan lahannya,” harapnya.

Pensiunan Satpam sebuah bank ini tidak ingin ada lahan milik warga terbengkalai, dibiarkan tidak dimanfaatkan. Lebih baik menurutnya, ditanami pisang jenis baru tersebut dan dirinya bersedia mendampingi, bahkan menjadi pengelolanya.

“Nanti kita dampingi dulu. Setelah bisa, monggo dikelola sendiri. Atau kita bentuk kelompok,” katanya memberi solusi.

Mengenai pasar, Sudarno menjamin tidak perlu khawatir. Pisang Kepok Tanjung bisa langsung dijual ke pasar atau melalui HKTI. Pihaknya nantinya yang akan menjualkan kalau masyarakat kesulitan.

“Pasti laku di pasar. Lha wong rasanya sama dengan gedang gaje kok. Tidak perlu khawatir, kalau kasulitan kami nanti yang cari pasarnya atau menjualkan,” tambahnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Arief Anas