NGANJUK, FaktualNews.co – Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat membuka operasi bhakti Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke-109 tahun 2020 di wilayah Kabupaten Nganjuk, Selasa (22/ 09/ 2020).
Pembukaan ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Mas Novi, sapaan karib Bupati Nganjuk, di Pendopo Nganjuk dengan disaksikan Danrem 081/ DSJ Madiun Kolonel Infanteri Waris Ari Nugroho serta Forkopimda dan hadirn.
Acara pembukaan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dilanjutkan dengan pemaparan tentang program TMMD yang dipusatkan di Desa Bajulan, Kecamatan Loceret tersebut.
Setelah itu, Mas Novi menadatangani berita acara bersama Dandim 0810 Nganjuk, Letkol Inf Georgius Luky Ariesta. Selanjutnya, Mas Novi menyerahkan secara simbolis peralatan proyek kepada Satgas TMMD.
Menurut Mas Novi, Pemerintah Kabupaten Nganjuk sangat terbantu, khususnya pada pembangunan instruktur jalan yang menjadi salah satu program TMMD. Sebab infrastruktur jalan menjadi target utama pemerintah Kabupaten Nganjuk.
“Pembangunan diprioritaskan untuk pembangunan proyek jalan Selingkar Wilis di lokasi TMMD,” katanya.
Ia menjelaskan, jalan untuk selingkar wilis tersebut merupakan bagian dari pengembangan proyek Selingkar WIlis selatan yang nantinya akan tembus ke Kediri. Kemudian kea rah barat menuju Kecamatan Ngetos, Kecamatan Sawahan hingga Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo.
Adapun proyek Selingkar Wilis Selatan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang sudah tercantum dalam Peraturan Presiden No.80 Tahun 2019. Diharapkan, TNI tidak hanya membantu melalui program TMMD, namun juga untuk pembangunan kedepan.
“Tentu kami berharap, TNI nanti terus bisa membantu pemkab nganjuk dalam melaksanakan pembangunan di wilayah Nganjuk,” pungkas Mas Novi.
Setidaknya ada 150 personel yang diterjunkan dalam TMMD kali ini. Mereka terdiri dari anggota TNI AL (angkatan laut), AU (angkatan udara), AD (angkatan darat) termasuk dari kepolisian dan pemerintah daerah.
“Setiap harinya mereka akna ada bersama masyarakat akan melaksanakan program fisik dan program non fisik. Termasuk kegiatan antisipasi Covid-19. Semoga selama 30 hari semua program bisa terlaksana dengan maksimal,” ungkap Danrem 081/ DSJ Madiun Kolonel Infanteri Waris Ari Nugroho.