FaktualNews.co

Peringati Hari Tani Nasional, Mahasiswa Gelar Demonstrasi di DPRD Sumenep

Peristiwa     Dibaca : 619 kali Penulis:
Peringati Hari Tani Nasional, Mahasiswa Gelar Demonstrasi di DPRD Sumenep
FaktualNews.co/Supanji
Mahasiswa peserta aksi demonstrasi saat berada di depan kantor DPRD Sumenep.

SUMENEP, FaktualNews.co – Puluhan pemuda yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAM’S) menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Sumenep menyuarakan keberpihakannya kepada petani, pada Kamis (24/9/2020).

Sambil membawa sejumlah poster, mereka berbaris dengan pola physical distancing dan bergantian melakukan orasi. “Bung Jokiwi-MA, Petani Belum Merdeka,” tulisnya dalam poster yang dibentangkan salah seorang peserta aksi.

Mewakili para demonstran, Agus Wahyudi dalam orasinya menyampaikan sejumlah tuntutan, serta mengajak seluruh kalangan untuk memperkuat persatuan dan melibatkan diri dalam perjuangan kaum tani, guna mewujudkan reforma agraria.

“Kami menuntut agar pemerintah menjalankan reforma agraria demi membangun industrialisasi basional, kami menolak bentuk reformasi palsu rezim ini, untuk itu hentikan proyek pembangunan strategis nasional yang hanya menyengsarakan rakyat,” tegas Agus Wahyudi.

Pantauan di lokasi, demo tidak berlangsung lama, karena aktivis Fam’s membubarkan diri atas desakan pihak kepolisian. Mereka terpaksa bubar kendati sudah menerapkan physical distancing dan mengenakan masker.

Hampir bersamaan, sejumlah aktivis lain yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Bergerak, juga menggelar aksi serupa di gedung wakil rakyat yang berada di Jalan Trunojoyo nomor 124 itu, juga dibubarkan polisi.

“Kita bubarkan karena tidak kita kasih izin. Itu mengacu kepada Maklumat Kapolri, tentang larangan mengadakan kegiatan yang berkerumun. Makanya tadi sudah diberi imbauan, dari pada dibawa karena sudah disediakan truk untuk diangkut ke Polres, tapi Alhamdulillah mereka memilih membubarkan diri,” terang Kasubbag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh